Page 85 - PAI_SISWA
P. 85

melakukan śalat sunnah tersebut, akan tertanam jiwa yang disiplin dan
                          melaksanakan tugas kita sebagai pelajar dengan penuh tanggung jawab.
                              


                       2.  Jiwa  kebersamaan  dan  gotong  royong  harus  selalu  tertanan  dalam  diri
                          umat Islam dalam suka maupun  duka. Oleh  karena itu dalam  kondisi
                          kekeringan diajarkan untuk melaksanakan śalat istisqa secara berjemaah
                          (bersama-sama), tidak boleh dilakukan secara munfaris (sendiri-sendiri).
                              


                       3.  Fatimah  seorang  pelajar  yang  rajin  dan  aktif  dalam  semua  kegiatan  di
                          sekolah. Di sela-sela waktu sibuknya, ia masih menyempatkan diri untuk
                          śalat duhā setiap hari.
                              


                       4.  Saat  sunnah  hanya  cocok  dikerjakan  oleh  orang  yang  tidak  memiliki
                          kesibukan yang padat. Bagi orang yang sangat sibuk, mengamalkan śalat
                          sunnah merupakan hal yang sangat sulit.
                              


                       5.  Aku mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah di sekolah pilihanku.
                          Setiap  malam pasti aku terbangun untuk melakukan śalat tahajjud untuk
                          memohon agar cita-citaku dikabulkan oleh Allah Swt. Di samping itu aku
                          juga rajin belajar.
                              


                   E    Kisah Teladan

                          Ibnu Hajar al-Asqalani, Tokoh Cerdas yang Rajin Śalat Tahajjud Ibnu
                       Hajar al-Asqalani (773 H/ 1372M - 852H/ 1449 M) adalah seorang ahli hadis
                       yang terkemuka. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Fathul Bari
                       (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan penjelasan dari kitab sahih
                       milik Imam Bukhari dan disepakati sebagai kitab penjelasan Sahih Bukhari
                       yang paling detail yang pernah dibuat. Dengan demikian jasa beliau dalam
                       dunia Islam tidak diragukan lagi.

                          Beliau sudah hafal al-Qur’ān ketika usianya masih 9 tahun. Pada usianya
                       yang baru 12 tahun, Ibnu Hajar sudah dipercaya untuk menjadi imam śalat
                       Tārawih  di  Masjidil  Haram.  Sungguh  sebuah  tugas  dan  kepercayaan  yang
                       sangat terpuji dan mulia.



              74   Kelas VIII SMP/MTs
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90