Page 86 - PAI_SISWA
P. 86

Dikisahkan  bahwa  Ibnu  Hajar  adalah  seorang  yang  sangat  sibuk.  Hari-
                          harinya di diisi dengan berpetualang untuk menggali, mencari, dan mendalami
                          hadis.  Beliau menelusuri berbagai pelosok wilayah untuk bertemu dengan
                          para ahli ilmu agama, ahli fiqih, dan ahli hadis untuk menimba ilmu kepada
                          mereka.

                            Namun di balik kesibukannya, Ibnu Hajar adalah orang yang sangat rajin
                          beribadah. Setiap malam beliau selalu melakukan śalat Tahajjud. Orang-orang
                          yang  sering  menyertai  Ibnu  Hajar  menceritakan  bahwa  pada  saat  sedang
                          bepergian  pun,  beliau  tetap menjalankan  śalat  Tahajjud.  Kisah  ketekunan
                          Ibnu Hajar yang selalu menjalankan śalat sunnah Tahajjud menjadi contoh
                          nyata bahwa Allah Swt kemudian mengangkat derajatnya pada tempat yang
                          sangat terpuji. Subhanallah …!


                      F    Rangkuman


                          1.  Śalat  sunnah adalah  śalat  yang
                            dianjurkan  untuk  mengerjakannya.
                            Orang  yang  melaksanakan  śalat
                            sunnah mendapatkan pahala  dan
                            keutamaan dari Allah Swt. Namun,
                            jika  seseorang  tidak  melaksanakan
                            śalat sunnah, dia tidak berdosa.
                          2.  Śalat-śalat sunnah yang dianjurkan
                            untuk     dilaksanakan     secara
                            berjema’ah adalah:
                            śalat Idul Fitri, śalat Idul Adha (hari   Sumber: Kemdikbud
                            raya  Haji/Qurban),  śalat  Kusūfi    Gambar 4.6 : Ibnu Hajar Al-Asqalani
                            Syamsi  (gerhana matahari),  śalat
                            khusūfil Qomari (gerhana bulan), dan śalat Istisqā (memohon hujan).
                          3.  Śalat sunnah munfarīd adalah śalat yang dilaksanakan secara individu atau
                            sendiri. Adapun śalat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd adalah
                            śalat rawatib, śalat tahiyatul masjid dan  śalat istikharah.
                          4.  Sebagian śalat sunnah boleh dilaksanakan secara berjema’ah atau boleh
                            dilaksanakan  secara  munfarīd.  Adapun  macam-macamnya  adalah:  śalat
                            tarawih, śalat witir, śalat «uha, śalat tahajjud, dan śalat tasbih.
                          5.  Hikmah śalat sunnah antara lain :
                            a.  Teratasinya dari segala permasalahan dan persoalan hidup serta dan







                                   Sumber : Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad saw. dan Tokoh-tokoh Besar Islam

                                                           Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  75
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91