Page 54 - E-MODUL LITERASI & KEBUDAYAAN KELAS 4
P. 54

Alat Musik Kalimantan Barat





                                    sapek  merupakan  alat  musik  Kalimantan  selatan  yang
                                    mempunyai ragam jenis bergantung wilayahnya. Ada sapek yang
                                    memakai  2,3,4  hingga  5  dawai  atau  senar  bergantung  wilayah
                                    yang sampek itu dibuat.
                                    Dibuat dari kayu aro atau edau, kayu pelantan dan kayu marong,
                                    sapek mempunyai ukuran kurang lebih 120-150 cm serta lebar
                                    20-28  cm  disertai  ketebalan  10-15  cm.  Hanya  kaum  pria  yang
                                    boleh  memainkan  sapek.  Itu  merupakan  mitos  atau  keyakinan
                                    masyarakat.  Bila  wanita  memainkan  alat  musik  ini,  maka  dia
                                    akan  dikutuk  oleh  para  dewa  hingga  payudaranya  akan
                                    memanjang atau dia berubah menjadi pria.
                                    Cara memainkan sapek dengan dipetik seperti gitar, tetapi ada
                                    perbedaan yang terletak pada jumlah fret atau batas nada yang
                                    dalam suku Dayak dikenal dengan istilah lasar. Jumlah fret pada
                                    sapek hanya 2-3 saja sementara gitar mempunyai belasan.




        Entebong  adalah  alat  musik  tradisional  Kalimantan
        Barat yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Bentuk
        entebong  mirip  dengan  kendang  atau  gendang,  karena
        bentuknya  dan  rupanya  yang  mirip.  Cara  memainkan
        alat musik ini juga sama, yaitu dengan cara ditabuh atau
        dipukul-pukul.  Alat  musik  ini  bisa  Anda  temui  di
        Kabupaten  Sekadau,  alat  ini  buatan  suku  Dayak
        Mualang  yang  tinggal  di  daerah  sekitar  dan  yang
        terdekat
                                    Alat  musik  Kalimantan  Barat  ini  kerap  dimainkan  dan  dianggap  sakral.
                                    Alat musik yang satu ini juga hampir kerap ditemukan di semua kelompok
                                    Dayak.  Konon  menurut  penduduk  setempat,  alat  musik  ini  langsung
                                    diturunkan  oleh  para  dewa  dari  kayangan  sebagai  alat  musik  pengiring
                                    upacara.
                                    Instrumen  ini  dipercaya  dapat  mengusir  roh  jahat  serta  memanggil  roh
                                    para leluhur maupun makhluk gaib lainnya. Hal ini dikarenakan suara dari
                                    agukng  adalah  bunyi  keagungan  yang  mengiringi  kedatangan  roh  para
                                    leluhur   maupun   makhluk   gaib   yang   dapat   membantu   dalam
                                    melaksanakan ritual.
                                    Dipercaya  lambang  kebangsawan  sang  empunya,  alat  musik  tradisional
                                    agukng  dulunya  dijadikan  sebagai  mas  kawin.  Pemiliknya  dianggap
                                    sebagai  orang  kaya  maupun  bangsawan  karena  tidak  semua  orang
                                    mempunyai agukng.
                                    Oleh  karena  itu  bisa  dilihat  bahwa  keberadaan  alat  musik  Kalimantan
                                    Barat yang satu ini dianggap berharga juga penting dalam masyarakat.


                                  Literasi Kebudayaan dan Kewarganegaraan              49
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59