Page 10 - Modul PPKn 1
P. 10
Media inilah yang semula menyebarkan berita sadis tentang Gerwani yang menyiksa
sampai menyilet kemaluan para Jenderal. Padahal, menurut Cribb, berdasarkan hasil
visum, seperti diungkap oleh Ben Anderson (1987) para jenazah jendral itu hanya
mengalami luka tembak dan memar terkena popor senjata atau terbentur dinding
sumur.
Berita tentang kekejaman itu memicu kemarahan khalayak. Oleh karena itu, Asvi
mengingatkan bahwa peristiwa pembantaian massal pada 1965/1966 perlu
dipisahkan antara konflik antar masyarakat dengan kejahatan yang dilakukan negara.
Pertikaian dalam masyarakat, meski memakan banyak korban namun bisa
diselesaikan.
Sebuah sarasehan Generasi Muda Indonesia yang diadakan di Univesitas Leuwen
Belgia 23 September tahun 2000 dengan tema ”Mawas Diri Peristiwa 1965: Sebuah
Tinjauan Ulang Sejarah”, secara tegas menyimpulkan supaya dalam memandang
peristiwa G30S harus dibedakan antara peristiwa 1 Oktober dan setelahnya, yaitu
berupa pembantaian massal dalam sejarah modern Indonesia, bahkan mungkin
dunia, sampai hari ini.
Peritiwa inilah, titik pertemuan itu, merupakan kenyataan yang pernah disaksikan
banyak orang dan masih menjadi memori kolektif sebagian mereka yang menjadi saksi
hidup.
3. Kasus Pelanggaran HAM di Maluku
Konflik kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku sekarang masih menjadi ingatan
yang mengerikan meskipun sudah terjadi beberapa tahun yang lalu; untuk Maluku
Utara 80% relatif aman, Maluku Tenggara 100% aman dan relatif stabil, sementara di
kawasan Maluku Tengah yaitu Ambon, Saparua, Haruku, Seram dan Buru.
Penyusup masuk ke wilayah perbatasan dan melakukan pembunuhan dan juga
pembakaran rumah, hal tersebut timbul karena komunikasi sosial masyarakat tidak
berjalan dengan baik, sehingga rasa tidak percaya dan perasaan saling curiga antar
kawasan terus ada dan selalu bisa dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang menginginkan
konflik terus terjadi.
Perkembangan situasi dan kondisis yang terakhir saat itu tidak ada pihak yang
menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang sedang terjadi sehingga masyrakat
mencari jawaban sendiri dan membuat antisipasi sendiri pada saat itu.
b. Kasus Pelanggaran HAM Internasional
Kasus pelanggaran HAM internasional dapat dibedakan menjadi empat kategori.
1) Kejahatan genosida (The crime of genocide)
Dalam sejarah penegakan HAM, di dunia ini pernah terjadi beberapa peristiwa
yang tergolong ke dalam kejahatan genosida, di antaranya tragedi My Lai pada 16
Maret 1968 di Vietnam serta tragedi Shabra dan Shatila pada September 1982, di
Beirut, Lebanon.
10