Page 141 - E-Book PTK3_Neat
P. 141
Dikomunikasikan kepada seluruh pekerja dengan maksud agar
pekerja memahami maksud dan tujuan kebijakan K3, kewajiban
serta peran semua pihak dalam K3. Komunikasi kebijakan K3 dapat
dilakukan melalui berbagai cara atau media, misalnya ditempatkan
di lokasi-lokasi kerja, dimasukkan dalam buku saku K3, website
organisasi atau bahan pembinaan dan pelatihan.
6) Tersedia bagi pihak lain yang terkait
Kebijakan K3 juga harus diketahui oleh pihak lain yang terkait
dengan bisnis atau aktivitas organisasi seperti konsumen, pemasok,
instansi pemerintah, mitra bisnis, pemodal, atau masyrakat sekitar.
Dengan mengetahui kebijakan K3 tersebut, mereka dapat
mengantisipasi, mendukung atau mengapresiasi K3 organisasi.
Kebijakan K3 harus dapat diakses misalnya melalui situs organisasi.
7) Ditinjau ulang secara berkala
Ditinjau ulang secara berkala untuk memastikan bahwa masih
relevan dan sesuai bagi organisasi. Kebijakan K3 bersifat dinamis
dan harus selalu disesuaikan dengan kondisi baik internal maupun
eksternal organisasi. Karena itu harus ditinjau secara berkala
apakah masih relevan dengan kondisi organisasi.
3. Proses Pengembangan Kebijakan K3
Banyak organisasi yang memiliki kebijakan K3 yang indah dan tertulis rapi
dalam bingkai kaca. Namun kebijakan ini sering kali hanya berupa slogan
kosong yang tidak tercermin dalam pelaksanaan dan kinerja K3 organisasi.
Salah satu faktor penyebab antara lain karena pengembangan kebijakan
K3 tidak melalui proses yang baik.
Pengembangan kebijakan K3 harus mempertimbangkan faktor berikut:
1) Kebijakan dan objektif organisasi secara korporat
Kebijakan K3 harus sejalan atau mendukung kebijakan umum atau
strategi bisnis yang ditetapkan. Sering kebijakan tidak bias di
implementasikan karena tidak sejalan atau tidak
134 | P a g e