Page 142 - E-Book PTK3_Neat
P. 142
mempertimbangkan kebijakan organisasi secara menyeluruh,
misalnya rencana pengembangan produk, jasa, teknologi dan
bisnis.
2) Risiko dan potensi bahaya yang ada dalam organisasi
Kebijakan K3 pada dasarnya adalah untuk merespons risiko K3
yang ada dalam organisasi. Karena itu dalam mengembangkan
kebijakan K3 harus mempertimbangkan faktor risiko.
3) Peraturan dan standar K3 yang berlaku
Kebijakan K3 didasarkan kepada berbagai standar dan ketentuan
perundangan dan standar lain yang terkait dengan kegiatan bisnis
organisasi. Kebijakan K3 harus dapat menjawab kebutuhan untuk
memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.
4) Kinerja K3
Kebijakan K3 disusun dengan mempertimbangkan kinerja K3
sebelumnya, sehingga kebijakan K3 dapat menjadi pedoman untuk
peningkatan berkelanjutan. Kinerja K3 secara berkala harus
dievaluasi melalui kajian manajemen. Dengan demikian, kebijakan
K3 juga bersifat dinamis dan harus disempurnakan secara berkala.
5) Persyaratan pihak luar
Persyaratan yang diminta oleh pihak lain yang terkait dengan bisnis
organisasi, misalnya mitra usaha, konsumen, pemerintah atau
pihak lainnya. Dewasa ini, banyak organisasi yang mensyaratkan
mitra kerjanya (kontraktor atau pemasok) untuk memiliki system
manajemen K3, termasuk adanya kebijakan K3 yang dapat
mendukung objektif K3 mereka.
6) Peningkatan berkelanjutan
Kebijakan K3 juga harus dapat memberikan ruang untuk
peningkatan berkelanjutan. Masalah K3 akan selalu timbul selama
organisasi masih hidup atau beroperasi. Karena itu, upaya K3 harus
terus ditingkatkan. Kebijakan K3 harus mempertimbangkan hal
tersebut.
135 | P a g e