Page 182 - E-Book PTK3_Neat
P. 182
Bab X Mengukur Pencapaian
Penerapan SMK3
Mengapa perusahaan tidak menyediakan APD yang memadai dan
mengapa pengawasan K3 masih lemah? Padahal kedua hal ini menjadi
bagian yang penting dari SMK3 yang sudah seharusnya diterapkan
perusahaan. Menjadi ironi ketika perusahaan yang telah lulus SMK3
namun kecelakaan kerja di lapangan masih tidak bisa terhindarkan.
Meski sebagian perusahaan sudah mendapatkan sertifikat SMK3, nyatanya
tidak menjamin perusahaan tersebut melakukan perbaikan berkelanjutan
(continual improvement) sehingga sistem yang dilaksanakan hanya
sekadar memenuhi regulasi pemerintah atau tingkat pemenuhan
konsumen saja.
Akhirnya, sistem tersebut tidak lagi sesuai dengan tujuan awal penerapan
SMK3 itu sendiri, yakni:
“Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen dan pekerja.”
Dari permasalahan tersebut, mungkin para profesional K3 mulai
memikirkan bagaimana melihat kematangan atau kedewasaan dari suatu
sistem manajemen K3 sehingga tetap fokus pada tujuan awal. Apakah
mungkin budaya K3 di perusahaan tersebut belum terbentuk atau ada hal
lain yang memengaruhi tingkat kedewasaan dari suatu sistem manajemen
tersebut?
1. Paradigma Perusahaan Terhadap K3 Pengaruhi Tingkat Kedewasaan Penerapan
SMK3
Sistem manajemen K3 bisa dibilang akar dari implementasi K3
untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta
melindungi pekerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. SMK3 berisi
pedoman pelaksanaan sistem manajemen K3 sesuai yang dipersyaratkan
oleh PP Nomor 20 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3.
175 | P a g e