Page 183 - E-Book PTK3_Neat
P. 183

Penerapan SMK3 di perusahaan biasanya dilatarbelakangi oleh beberapa

                        hal, di antaranya:
                           1)  Perusahaan  menganggap  K3  sebagai  aspek  penting  untuk

                               melindungi pekerja dan perusahaan dari kerugian

                           2)  Kewajiban pemenuhan aturan/ standar bidang K3

                           3)  Persyaratan  usaha  atau  mendapatkan  sertifikat  audit.  Perusahaan
                               akan  mendapatkan  predikat  baik  apabila  menerapkan  SMK3  dan

                               telah  disertifikasi  oleh  Badan  Audit  Independen  sehingga  citra

                               perusahaan dapat meningkat dan mudah untuk mengikuti tender.
                           4)  Permintaan  atau  tuntutan  dari  pekerja  karena  sering  terjadi

                               kecelakaan kerja yang diakibatkan lemahnya komitmen manajemen

                               puncak dalam melindungi keselamatan pekerja.

                               Penerapan  SMK3  atas  latar  belakang  tersebut,  seperti  penerapan
                        hanya  sebagai  formalitas,  untuk  mengejar  tender,  atau  mengejar

                        sertifikasi hanya untuk kepentingan bisnis membuat hasil yang diharapkan

                        dari  penerapan  SMK3  tidak  sesuai  dengan  tujuan  awal.  Pada  situasi  ini
                        juga  kecelakaan  kerja  tidak  bisa  terhindarkan,  sehingga  tidak  dilakukan

                        tindakan  perbaikan  dan  menyebabkan  kecelakaan  kerja  sejenis  terjadi

                        berulang kali.

                        Ada beberapa hal yang membuat penerapan SMK3 tidak efektif:
                           1)  Lemahnya  komitmen  dan  keterlibatan  manajemen  dalam

                               penerapan SMK3

                           2)  Dokumen  SMK3  yang  dibuat  secara  tertulis  tidak  lengkap  dan

                               terperinci
                           3)  Identifikasi  bahaya  dan  penilaian  risiko  dibuat  oleh  konsultan,

                               sementara  manajemen  dan  pekerja  tidak  memahami  kegiatan

                               tersebut
                           4)  Pengendalian bahaya tidak dilaksanakan secara serius

                           5)  Pengendalian kecelakaan kerja hanya fokus pada penggunaan APD,

                               tidak mencakup pemeriksaan dan pemeliharaannya





                                176 | P a g e
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188