Page 184 - E-Book PTK3_Neat
P. 184
6) Manajemen tidak terbuka, kerap menutupi insiden yang terjadi di
area kerja, bukan mencari akar permasalahan dan melakukan
perbaikan berkelanjutan
7) Kurangnya pemantauan dan evaluasi tidak dilaksanakan secara
rutin dan berkala.
Sistem manajemen K3 yang tidak efektif secara tidak langsung
menunjukkan buruknya budaya K3 suatu perusahaan. Meskipun
penerapan sistem manajemen K3 terlihat tidak ada masalah,
implementasinya tetap akan sia-sia jika tidak didukung oleh budaya K3 itu
sendiri. Cara pandang atau latar belakang perusahaan dalam menerapkan
SMK3 juga akan memengaruhi tingkat kedewasaan pelaksanaan K3 di
perusahaan.
2. Mengukur Tingkat Kedewasaan Penerapan SMK3 di Perusahaan, Sudah Tahap
Manakah Perusahaan Anda?
Di Inggris, tahun 1995, musibah kecelakaan kerja khususnya di industri
pertambangan batubara sangatlah buruk, bahkan insiden serius terus
meningkat. Pimpinan keselamatan kala itu berupaya memperbaiki kinerja
K3 melalui pendekatan budaya K3. Model budaya K3 mereka gunakan
untuk menilai tingkat pemenuhan dan keefektifan implementasi K3
berbasis sistem manajemen, di Indonesia dikenal dengan Sistem
Manajemen K3 (SMK3). Model yang dikembangkan menggabungkan
Model Hudson, Anglo American, dan Mineral Industry Risk Management
(MIRM) Maturity yang dinamakan UK Coal Journey Model.
Safety maturity model dengan UK Coal Journey Model menjelaskan tingkat
kedewasaan penerapan K3 dibagi menjadi lima tahapan, yakni Vulnerable,
Reactive, Compliant, Proactive, dan Resilient.
177 | P a g e