Page 42 - E-Book Plantae
P. 42
Batang paku purba bercabang-cabang dikotomus, berklorofil, dan sudah
memiliki sistem vaskuler (pembuluh) untuk mengangkut air serta garam
mineral. Sporangium terletak di ketiak ruas batang dan menghasilkan satu
jenis dengan bentuk dan ukuran yang sama (homospora). Gametofit
tersusun dari sel-sel yang tidak berklorofil sehingga zat organik didapatkan
dari simbiosis dengan jamur. Contoh paku purba antara lain Rhynia sp.
(paku purba berdaun) yang telah memfosil, dan Psilotum nudum (paku
purba tidak berdaun) yang saat ini masih hidup (Gambar 32).
2. Lycopsida (Paku Kawat)
Paku kawat disebut juga club moss
(lumut gada) atau ground pine (pinus
tanah). Paku ini disebut paku kawat
karena memiliki batang yang panjang
seperti kawat. Batang dan akarnya
membentuk percabangan menggarpu.
Struktur tubuhnya cukup lengkap, yang
mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Daun-daunnya berukuran kecil (mikrofil),
tidak bertangkai, berbentuk rambut atau
jarum, dan tersusun sangat rapat pada Sumber: https://inaturalist.org
batang. Gambar 33. Lycopodium cernum
Pada ujung cabang-cabang batang,
terdapat sporofil dengan struktur
berbentuk gada (strobilus) yang
mengandung sporangium. Sporangium
yang terdapat di dalam strobilus tersebut
ada yang menghasilkan satu jenis spora
dengan bentuk dan ukuran yang sama
(homospora), misalnya Lycopodium sp.
ada pula yang menghasilkan dua jenis
spora (heterospora), misalnya pada
Selaginella sp. Contoh spesies paku kawat Sumber: https://inaturalist.org
antara lain Lycopodium cernum, dan Gambar 34. Selaginella kraussiana
Selaginella kraussiana.
33