Page 56 - E-Book Plantae
P. 56
R eproduksi Gymnospermae
Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan
membentuk biji, alat reproduksinya berupa strobilus yang terbentuk ketika
tumbuhan sudah dewasa. Penyerbukan pada umumnya terjadi dengan
bantuan angin (anemogami). Generasi yang dominan pada Gymnospermae
adalah generasi sporofit, seperti pada pohon pinus, yang merupakan
sporofit yang berkromosom diploid (2n).
1. Pohon pinus yang sudah dewasa
membentuk strobilus jantan (konus
serbuk sari) dan strobilus betina (konus
yang berevolusi).
2. Strobilus jantan memiliki sporofil
Strobilus berupa daun reproduktif kecil yang
betina
mengandung ratusan mikrosporangia.
Sel-sel di dalam mikrosporangia
Srobilus
jantan mengalami pembelahan meiosis
menghasilkan gametofit jantan berupa
butir serbuk sari yang haploid (n).
3. Strobilus betina memiliki sporofil
berbentuk sisik. Setiap sisik memiliki
dua bakal biji. Masing-masing bakal biji
memiliki megasporangium (nuselus)
yang terlindungi oleh lapisan
integumen, dengan sebuah bukaan
berbentuk lubang kecil yang disebut
mikrofil.
Sporofit dewasa
4. Penyerbukan terjadi jika serbuk sari
jatuh pada strobilus betina, kemudian
Sumber: https://pngegg.com
terhisap masuk ke dalam bakal biji
melalui mikrofil. Namun, proses
Gambar 47. Sporofit dewasa pada pembuahan ovum oleh sel sperma
tumbuhan Pinus
baru akan terjadi sekitar satu tahun
setelah terjadinya penyerbukan.
47