Page 30 - SISTEM EKSKRESI MANUSIA
P. 30
C. Gangguan pada sistem ekskresi hati
Penyakit kuning
Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan
penyakit kuning. Padahal kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari
gangguan hati yang ditandai dengan perubahan warna kuning pada kulit dan
mata. Hal ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran
darah yang melebihi rentang normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena
terjadi kelainan sel atau peradangan pada hati.
Kolestasis
Kolestasis merupakan kondisi terhambatnya cairan empedu. Cairan
empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu
yang terhambat ini menyebabkan penumpukan bilirubin.
Sirosis
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di
hati yang bersifat kronis. Kerusakan pada hati yang mengalami sirosis tidak
bisa diperbaiki. Kondisi ini bisa menyebabkan kegagalan hati. Kebiasaan
minum minuman beralkohol, infeksi virus Hepatitis B dan C merupakan
penyebab paling umum dari sirosis.
Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A. Virus ini
menyebabkan peradangan hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air,
dan makanan yang terkontaminasi. Kontak fisik dengan penderita melalui
hubungan seks juga dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis A.
Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus
Hepatitis B yang ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang
terbuka. Ibu hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya
kepada janin di dalam kandungan. Hati yang terinfeksi akan mengalami luka,
kegagalan hati, dan bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya.
Hepatitis C
Virus Hepatitis C dapat menular melalui darah. Hepatitis C membuat
hati mengalami pembengkakan. Kondisi kronis dari infeksi virus ini membuat
hati mengalami sirosis, kegagalan hati, dan kanker hati.
24