Page 7 - E-MODUL INTERAKTIF KIMIA KELAS 10 KKIMIA HIJAU_Neat
P. 7
7
"Peranan Hasil-Hasil Penelitian Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia
Sebagai Wahana Green Chemistry" yang mengulas lebih dalam tentang
green chemistry. Seminar yang bertempat di ruang sidang FMIPA ini
(19/02) menghadirkan narasumber di bidang kimia diantaranya Prof. Dr.
Liliasari, M.Pd., (UPI) dan Prof. Dr. Sri Juana Santosa, M.Eng., (UGM).
Seminar ini membahas penggunaan virtual laboratorium yang
ternyata memiliki andil besar dalam program green chemistry. Virtual
laboratorium adalah laboratorium komputasi yang dirancang agar siswa
mampu melakukan praktikum walau tidak secara langsung. Penggunaan ini
dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan dalam laboratorium dalam
hal penggunaan bahan kimia maupun hasil praktikum atau penelitian. Hal
ini juga mampu menghemat bahan ketika praktikum dengan meminimalisir
percobaan yang dilakukan.
Kimia hijau didefinisikan sebagai suatu upaya untuk merancang
(mendesain) proses kimia dan produk kimia yang dihasilkan untuk
mengurangi atau menghilangkan penggunaan dan pembentukan zat
berbahaya. Bahaya di sini bisa berupa ledakan fisik, sifat mudah terbakar,
toksikologi-mutagenik, karsinogenik, termasuk perubahan iklim global,
penipisan lapisan ozon, pencemaran lingkungan lainnya, dan paparan
kimia. Efek zat berbahaya terhadap lingkungan, air, udara, makanan,
pertanian, perubahan iklim, dan banyak lagi bahaya di setiap sudut
lingkungan membuat kita semakin waspada untuk lebih fokus dan
mempraktikkan konsep yang lebih hijau.
Definisi dan konsep Green Chemistry ini pertama kali dirumuskan
pada awal tahun 1990. Sejak itu, diciptakan ratusan program dan inisiatif
pemerintah mengenai Kimia Hijau di seluruh dunia dengan program
unggulan awal yang berlokasi di Amerika Serikat, Inggris, dan Italia.
Program awal yang dimaksud adalah pemberian Penghargaan Kimia Hijau
dari Presiden Amerika Serikat yang dimulai pada tahun 1995, selanjutnya
pendirian Institut Kimia Hijau pada tahun 1997, dan penerbitan Jurnal