Page 29 - E-Modul Interaktif Kimia Materi Bentuk Molekul
P. 29
KIMIA
CH3Cl Tetrahedral terdistorsi 1,92
CH2Cl2 Tetrahedral terdistorsi 1,60
CHCl3 Tetrahedral terdistorsi 1,09
CCl4 Tetrahedral 0
CH4 Tetrahedral 0
Suatu molekul bersifat polar jika μ > 0 dan non polar jika μ = 0. Pada
senyawa HCl selisih elektronegativitasnya yaitu, 3,16 – 2,20 = 0,96, Cl
memiliki elektronegativitas yang lebih tinggi dapada H sehingga Cl
cenderung menarik elektron yang dipakai bersama ke arah Cl akhirnya Cl
bersifat negatif. Sehingga adanya momen dipol dan senyawa HCl berifat
polar.
Gambar 16. Kepolaran HCl
“ Makin besar harga momen dipol suatu senyawa maka kepolarannya
juga semakin tinggi”
Adanya perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang membentuk
ikatan kovalen akan menyebabkan atom yang lebih elektropositif kekurangan
rapatan elektron, dan sebaliknya atom yang lebih elektronegatif akan
kelebihan rapatan elektron. Sehingga mengakibatkan atom yang lebih
elektropositif terjadi muatan parsial positif (δ+), sedangkan pada atom yang
lebih elektronegatif terjadi muatan parsial negatif (δ-).
Perbedaan muatan parsial tersebut menyebabkan timbulnya momen
ikatan yang arahnya dari atom dengan muatan parsial positif ke atom dengan
muatan parsial negatif atau dari atom yang lebih elektropositif ke atom yang
lebih elektronegatif. Arah momen ikatan ditunjukkan dengan tanda .
Bentuk Molekul 16