Page 30 - Ujang baru
P. 30
34
sediaan ini dapat melekat lebih lama pada kulit sehingga akan memberikan efek
terapi yang lebih lama dibandingkan sediaan topikal lainnya (Ansel, 2008).
Dengan daya lekat yang baik, cold cream juga dapat menjaga kelembaban kulit
dalam waktu yang lebih panjang. Untuk menghasilkan sediaan cold cream dalam
bentuk emulsi A/M yang stabil dibutuhkan nilai HLB 3-8 (Martin dkk., 2008).
2.10 Formulasi Cold Cream
Tabel II.3 Formulasi Cold Cream
Nama Bahan Jumlah Bahan
Cera Alba 16 %
Parafin Cair 45 %
Span 80 5 %
Metilparaben 0,1 %
Propilparaben 0,2 %
Oleum Rosae qs
Aquadest ad 100 %
Sumber: (Shovyana dan Zulkarnain, 2013)
2.10.1 Komposisi Penyusun
1. Cera Alba
Cera alba adalah bentuk malam lebih alami yang telah dipucatkan secara
kimia. Pemerian adalah tidak berasa, berupa padatan putih atau sedikit
kekuningan atau granul halus yang sedikit tembus cahaya. Cera alba
biasanya digunakan digunakan untuk meningkatkan konsistensi krim dan
untuk menstabilkan emulsi A/M dengan konsentrasi 5-20 %, sebagai
bahan pengeras pada salep dan krim. Titik lebur 61-65ºC, berat jenis 0,95-
0,96 g/cm3. Cera alba larut dalam kloroform, eter, minyak menguap, dan
sedikit larut dalam etanol 95%, praktis tidak larut dalam air (Rowe et al.,
2006).
2. Parafin Cair
Parafin cair adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak
mineral; sebagai zat pemantap dapat ditambahkan tokoferol atau
butilhidroksitoluen tidak lebih dari 10 bpj. Pemerian dari parafin cair
adalah cairan kental, transparan, tidak berfluorosensi; tidak berwarna;
hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa. Kelarutan dari bahan
ini adalah praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut