Page 5 - Ujang baru
P. 5
9
pHnya. Jika kurang dari 4,3 maka, tambahkan lagi asam cuka. Jika lebih
dari 4,3 maka, tambahkan lagi air. Jika pH sudah cocok diamkan
campuran tersebut selama 10 jam hingga terbentuk minyak, blondo, dan
air. Buang bagian air dan ambil bagian minyak kemudian lakukan
penyaringan.
5. Pancingan
Santan di diamkan sampai terbentuk krim dan air. Krim tersebut dicampur
dengan minyak pancingan dengan perbandingan 1:3 sambil terus diaduk
hingga rata, lalu diamkan 7-8 jam sampai terbentuk minyak, blondo dan
air. Ambil VCO dengan sendok. (Darmoyuwono, 2006; Sutarmi dan
Rozaline, 2005).
2.2 Vitamin E
2.2.1 Definisi Vitamin E
Vitamin E pertama kali ditemukan oleh Evans dan Bishop pada tahun
1922 sebagai nutrien yang esensial dalam fungsi reproduksi. Denham Harman
mengemukakan teori radikal bebas terkait proses penuaan dan peroksidasi lipid.
Teori ini merupakan konsep awal mengenai stres oksidatif dan peran penting
vitamin E sebagai antioksidan dalam sistem hayati. Vitamin E terdiri dari dua
grup yaitu tokoferol dan tokotrienol, keduanya disebut tokokromanol. Peran
tokokromanol telah banyak dikaji pada tumbuhan dan mamalia, namun
mekanisme kerja dan fungsi hayatinya belum terkaji mendalam (Martha, 2013).
2.2.2 Deskripsi Vitamin E (Alfa Tokoferol)
Vitamin E terdiri atas dua kelas substansi aktif biologis yaitu tokoferol dan
tokotrienol. Vitamin ini secara alami memiliki 8 isomer yang dikelompokkan
dalam 4 tokoferol α, β, γ, δ dan 4 tokotrienol α, β, γ, δ homolog dimana yang
terpenting adalah alfa tokoferol (Gallagher, 2004). Struktur kimia vitamin E
terdiri atas rantai samping gugus merupakan nukleus methylated 6-chromanol
(3,4-dihydro-2H-1-benzopyran-6-ol), kemudian 3 unit isoprenoid, dan ikatan ester
atau hidroksil bebas pada C-6 dari nukleus chromanol (Combs, 1998). Berikut
struktur kimia vitamin E.