Page 68 - Kelompok 4 _Modul
P. 68
Tenggara dari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah
radio aktif dan bahan-bahan kimia yang berbahaya lainnya.
Selain itu, ada pula bentuk kerjasama ASEAN di bidang pembangunan
sosial, mengingat kondisi geografis tiap negara-negara ASEAN berbeda
yang dapat menimbulkan keadaan ekonominya berbeda. Dengan demikian
dibentuklah ASEAN Ministrial Meeting on Rural Development and Poverty
Eradication (AMMRDPE) yang bertujuan dalam meningkatkan keadilan
sosial serta perbaikan standar hidup dari negara-negara anggota ASEAN.
Forum pertemuan tangkat Menteri ini menangani pembangunan pedesaan
dan penuntasan kemiskinan yang menekankan pada kesejahteraan
golongan yang memiliki pendapatan rendah, penciptaan dan perluasan
lapangan kerja, serta pemberian upah sesuai dengan stamdar yang
ditentukan.
B. Faktor Penghambat Kerjasama
Faktor penghambat dapat terjadi karena adanya perbedan ideologi, konfil
antarnegara, kebiakan-keijakan tertentu, serta perbedaan kepentingan di tiap-
tiap negara. Dengan adanya faktor-faktor penghambat tersebut, kerjasama yang
sedang dijalin dapat terganggu, atau besar kemungkinannya akan terputus.
Berikut merupakan contoh dari faktor penghambat kerjasama.
1. Perbedaan Ideologi
Perbedaan ideologi antar suatu negara dapat memicu timbulnya konflik
antarnegara bahkan dapat menjadi konflik internasional. Perbedaan
ideologi ini dapat mengganggu hubungan atau kerjasama antar pihak
terkait. Contohnya adalah negara Hongkong yang memisahkan diri dari
bagian RRC yang berideologi komunis, hal ini dapat diatasi dengan
kerjasama di bidang politik oleh negara yang berideologi liberal seperti
Amerika Serikat. Perbedaan ideologi sebenernya bisa diatasi dengan
menyelesaikannya di meja perundingan. Faktanya, negara-negara di
ASEAN tidak pernah ada yang berbeda ideologi dan menutup diri dari
kerjasama antar anggota ASEAN.
61