Page 26 - E-book Hidrokarbon Flip PDF Corporete Edition
P. 26
HIDROKARBON
Semakin banyak senyawa baru yang disintesis, semakin nyata bahwa pemberian nama
berdasarkan nama-nama biasa tidak dapat dipertahankan, sehingga dibutuhkan metode
bersistem dalam penamaan, dimana sistem ini harus mengarah pada nama khas untuk setiap
senyawa. Dengan mengetahui aturannya dan melihat strukturnya dapat mempermudah untuk
menuliskan nama struktur dan menuliskan struktur dengan benar. Salah satu sistem tatanama
yang digunakan sampai sekarang yaitu sistem yang direkomendasikan oleh IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry). Penamaan IUPAC disebut juga sebagai
penamaan sistematis karena penamaannya mengikuti aturan-aturan baku. Tatanama IUPAC
pada hidrokarbon terbagi tiga, yaitu:
1. Tatanama IUPAC alkana
a. Tentukan rantai induk terpanjang yang terdekat dengan cabang.
Rantai induk merupakan rantai alkana terpanjang, sedangkan cabang (alkil)
merupakan sekelompok hidrokarbon pendek yang terikat pada induk.
CH CH 2
H 3 C CH 2 CH 3 Rantai induk: pentana
CH 3 Cabang: metil
b. Penomoran rantai karbon alkana dimulai dari rantai yang terdekat dengan cabang.
2 4
1 CH 3 CH 2 5
H 3 C CH 2 CH 3
CH 3
c. Penamaan senyawa alkana dimulai dari posisi cabang−nama cabang−rantai induk
alkana, angka dipisahkan dari kata menggunakan tanda penghubung.
2 4
1 CH 3 CH 2 5
H 3 C CH 2 CH 3
CH 3
2-metillpentana
d. Jika terdapat dua atau lebih cabang, maka penamaan cabang diurutkan sesuai dengan
abjad.
1 3 5
H 3 C 2 CH 4 CH 3
CH CH
CH 2 2
CH 3
metil CH 3
etil
3-etil-2-metilpentana
e. Jika cabang berada pada nomor yang sama, maka digunakan nomor tersebut dua kali.
26