Page 19 - MAJALAHUPI_EDISIPON
P. 19

Prestasi
 pelecut hebat agar terus menorehkan prestasi. Sebagaimana tercatat pada tahun 1989 dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) DKI Jakarta, melalui cabang gulat yang amat ia minati, torehan medali perak menghiasi papan prestasinya. Prestasi lainnya terus dicapai Bambang, hingga pendidikan tingkat tinggi dapat diraih melalui beasiswa tanpa tes di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kendati demikian, beragam pertimbangan Bambang kemudian mengarahkan dirinya untuk lebih memilih Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan – Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI). FPOK UPI menurut Bambang kala itu lebih sesuai dengan minatnya dalam olahraga gulat yang semakin tercermin dengan lebih banyak prestasi bidang gulat yang ia raih. Berselang beberapa tahun kemudian, medio 1993 hingga 1994 menjadi gerbang besar Bambang untuk masuk dalam lokomotif kompetisi olahraga internasional. Kejuaraan Nasional (Kejurnas), Pekan Olahraga Nasional (PON), Asian Games, dan Southeast Asiann Games (SEA Games) menjadi deretan kompetisi yang kemudian Bambang berpartisipasi di dalamnya serta mendapat sejumlah medali emas.
Ajang SEA Games 1997 di Jakarta
kembali memberikan tinta emas dalam kisah perjalanan prestasi Bambang dengan torehan satu medali emas dan perak. Berturut-turut capaian medali emas ditorehkan pada Kejuaraan Asia Tenggara, Malaysia (1998); Surabaya (2000), serta Pekan Olahraga Nasional Palembang (2004). Rekam jejak Bambang yang cemerlang semakin tercatat pada tingkat berikut seorang atlet: menjadi pelatih. Tahun 2005, pencapaian Bambang menghasilkan capaian posisi pertama dari lima puluh peserta penataran pelatih gulat seluruh Indonesia.
Beranjak setahun kemudian, Bambang didapuk untuk menjadi pelatih gulat dan berhasil mengirimkan peserta didiknya pada gelaran internasional SEA Games Thailand (2007). Cabang gulat yang tidak mencatatkan emas dalam performa dua seri ke belakang kemudian dapat meraih medali emas kembali. Bahkan secara total, Bambang berhasil membimbing lima orang atlet dengan capaian lima medali, dua diantaranya meraih perak dan dua lainnya mendapat medali perunggu. Berselang dua tahun, prestasi gulat di bawah arahannya semakin melonjak dengan capaian dua emas, lima perak, dan dua perunggu saat berlaga di Laos.
Prestasi ini kemudian menumbuhkan
 



























































































   17   18   19   20   21