Page 158 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 158

Perang  Batak  ini  semakin  meluas  ke  daerah-daerah  lain.  Setelah  berhasil
                 menggagalkan  berbagai  serangan  dari  pasukan  Sisingamangaraja  XII,
                 Belanda mulai bergerak ke Bakkara. Bakkara merupakan benteng dan istana
                 Kerajaan  Sisingamangaraja.  Dengan  jumlah  pasukan  yang  cukup  besar
                 Belanda mulai mengepung Bakkara. Letnan Kitchner menyerang dari arah
                 selatan,  Chelter  mendesak  dari  sebelah  timur,  sementara  Van  den  Bergh
                 mengepung dari arah barat. Beberapa komandan tempur Belanda berusaha
                 memasuki benteng Bakkara, tetapi selalu dapat dihalau dengan lemparan
                 batu oleh para pejuang Batak. Akhirnya benteng dan Istana Bakkara dihujani
                 tembakan-tembakan  yang  begitu  gencar,  sehingga  benteng  itu  dapat
                 diduduki Belanda. Sisingamangaraja dan sisa pasukannya berhasil meloloskan
                 diri dan menyingkir ke daerah Paranginan di bagian selatan Danau Toba.
                 Belanda  terus  memburu  Sisingamangaraja.  Sisingamangaraja  kemudian
                 menyingkir  ke  Lintung.  Belanda  terus  mengejar  Sisingamangaraja  terus
                 bergerak ke Tambunan, Lagu Boti, dan terus ke Baligie. Dengan kekuatan
                 pasukannya, Belanda dapat menguasai tempat-tempat itu semua, sehingga
                 semua daerah di sekitar Danau Toba sudah dikuasai Belanda.


                 Sisingamangaraja XII dengan sisa pasukannya bergerak menuju Huta Puong.
                 Pada Juli tahun 1889 Sisingamangaraja XII kembali angkat senjata melawan
                 ekspedisi Belanda. Di Huta Puong ini pasukan Sisingamangaraja XII bertahan
                 cukup lama. Tetapi pada tanggal 4 September 1899 Huta Puong juga jatuh
                 ke  tangan  Belanda.  Sisingamangaraja  XII  kemudian  membuat  pertahanan
                 di  Pakpak  dan  Dairi.  Pasukan  Belanda  di  bawah  komando  van  Daden
                 mengadakan  gerakan  sapu  bersih  terhadap  kantong-kantong  pertahanan
                 dari Aceh sampai tanah Gayo, termasuk yang ada di tanah Batak . Tahun
                 1907 pasukan Belanda di bawah komando Hans Christoffel memfokuskan
                 untuk  menangkap  Sisingamangaraja  XII.  Sisingamangaraja  XII  berhasil
                 dikepung  rapat  di  daerah  segitiga  Barus,  Sidikalang,  dan  Singkel.  Dalam
                 pengepungan ini Belanda menggunakan cara licik yakni menangkap Boru
                 Sagala, istri Sisingamangaraja XII dan dua anaknya.

                 Dengan beban psikologis yang berat Sisingamangaraja XII tetap bertahan, tidak
                 mau menyerah. Akhirnya pada tanggal 17 Juni 1907 siang pasukan Belanda
                 dikerahkan untuk menangkap Sisingamangaraja XII di pos pertahanannya di
                 Aik Sibulbulon di daerah Dairi. Dalam keadaan terdesak, Sisingamangaraja
                 XII  dengan  putera-puteranya  tetap  bertahan  dan  melakukan  perlawanan
                 sekuat tenaga. Tetapi dalam pertempuran itu Sisingamangaraja XII tertembak
                 mati. Begitu juga putrinya Lopian dan dua orang puteranya Sutan Nagari dan
                 Patuan. Dengan demikian berakhirlah Perang Batak.






                 150    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                   Semester 1
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163