Page 89 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 89

juga  dapat membawa penderitaan rakyat. Oleh karena itu, Sultan Agung
                       merencanakan serangan ke Batavia. Ada beberapa alasan mengapa Sultan
                       Agung merencanakan serangan ke Batavia, yakni:
                       1)      tindakan monopoli yang dilakukan VOC;
                       2)      VOC sering menghalang-halangi kapal-kapal dagang Mataram
                            yang akan berdagang ke Malaka;
                       3)      VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram;  dan
                       4)    keberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius
                            bagi masa depan Pulau Jawa.


                       Pada tahun 1628 Sultan Agung mempersiapkan pasukan Mataram dengan
                       segenap persenjataan dan perbekalannya untuk menyerang VOC di Batavia.
                       Pada waktu itu yang menjadi Gubernur Jenderal VOC adalah J.P. Coen. Pada
                       tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram di bawah pimpinan Tumenggung
                       Baureksa menyerang Batavia. Pasukan Mataram berusaha membangun pos-
                       pos pertahanan, tetapi kompeni VOC terus berusaha menghalang-halangi.
                       Akibatnya  pertempuran  antara  kedua  pihak  tidak  dapat  dihindarkan.  Di
                       tengah-tengah berkecamuknya peperangan itu pasukan Mataram yang lain
                       berdatangan seperti pasukan di bawah Tumenggung Sura Agul-Agul yang
                       dibantu  oleh  Kiai  Dipati  Mandurareja  dan  Upa  Santa.  Datang  pula  laskar
                       orang-orang  Sunda  di  bawah  pimpinan  Dipati  Ukur.  Pasukan  Mataram
                       berusaha mengepung Batavia dari berbagai tempat. Terjadilah pertempuran
                       sengit antara pasukan Mataram melawan tentara VOC di berbagai tempat.
                       Tetapi kekuatan tentara VOC dengan senjatanya jauh lebih unggul, sehingga
                       dapat memukul mundur semua lini kekuatan pasukan Mataram. Tumenggung
                                                  Baureksa gugur dalam pertempuran itu. Dengan
                                                  demikian, serangan tentara Sultan Agung pada
                                                  tahun 1628 itu belum berhasil.


                                                  Sultan  Agung  tidak  lantas  berhenti  dengan
                                                  kekalahan yang baru saja dialami pasukannya.
                                                  Ia segera mempersiapkan serangan yang kedua.
                                                  Belajar dari kekalahan terdahulu Sultan Agung
                                                  meningkatkan jumlah kapal dan senjata, Ia juga
                                                  membangun  lumbung-lumbung  beras  untuk
                                                  persediaan  bahan  makanan  seperti  di  Tegal
                                                  dan  Cirebon.  Tahun  1629  pasukan  Mataram
                       Sumber:  Indonesia  Dalam  Arus   diberangkatkan  menuju  Batavia.  Sebagai
                       Sejarah  jilid  4  (Kolonisasi  dan   pimpinan  pasukan  Mataram  dipercayakan
                       Perlawanan), 2012.         kepada  Tumenggung  Singaranu,  Kiai  Dipati
                       Gambar 2.5 Sultan  Agung.




                                                                                            81
                                                                             Sejarah Indonesia
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94