Page 151 - EBOOKFISIKA.pdf
P. 151
Jadi, dari persamaan (6.15) diperoleh:
ε = 2N.B.l. ω ⎜ ⎛ h ⎞ ⎟ sin t ω .................................... (6.16)
⎝ 2 ⎠
atau
ε = N.B.A. ω sin t ω ............................................ (6.17)
Dengan A menyatakan luas loop yang nilainya setara
o
dengan lh. Harga ε maksimum bila t ω = 90 , sehingga
sin t ω = 1. Jadi,
ε = N.B.A. ω ................................................ (6.18)
maksimum
) "!
Generator DC hampir sama seperti generator AC.
Perbedaannya terletak pada cincin komutator yang
digunakannya, yang ditunjukkan pada Gambar 6.7(a).
Keluaran generator dapat ditunjukkan oleh grafik hubungan
V terhadap t, dan dapat diperhalus dengan memasang
kapasitor secara paralel pada keluarannya. Atau dengan
menggunakan beberapa kumparan pada angker, sehingga
dihasilkan keluaran yang lebih halus Gambar 6.7(b).
Generator elektromagnetik merupakan sumber utama
listrik dan dapat digerakkan oleh turbin uap, turbin air,
Gambar 6.7 "!+
mesin pembakaran dalam, kincir angin, atau bagian dari
mesin lain yang bergerak. Pada pembangkit tenaga listrik,
+
generator menghasilkan arus bolak-balik dan sering
)
disebut alternator.
,) # $
Transformator merupakan alat yang digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan AC. Piranti ini
memindahkan energi listrik dari suatu rangkaian arus
listrik bolak-balik ke rangkaian lain diikuti dengan per-
ubahan tegangan, arus, fase, atau impedansi.
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat yang
membungkus inti besi, yaitu kumparan primer dan sekunder.
Transformator dirancang sedemikian rupa sehingga hampir
seluruh fluks magnet yang dihasilkan arus pada kumparan
primer dapat masuk ke kumparan sekunder.
Ada dua macam transformator, yaitu transformator step-
*
,--&
up dan transformator step-down. Transformator step-up
digunakan untuk memperbesar tegangan arus bolak-balik.
! "% # $
)
Pada transformator ini jumlah lilitan sekunder (N ) lebih
s
banyak daripada jumlah lilitan primer (N ). Transformator
p
step-down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik
arus bolak-balik, dengan jumlah lilitan primer (N ) lebih
p
banyak daripada jumlah lilitan sekunder (N ).
s