Page 152 - EBOOKFISIKA.pdf
P. 152

Apabila tegangan bolak-balik diberikan pada kumparan

                        primer, perubahan medan magnetik yang dihasilkan akan

                        menginduksi tegangan bolak-balik berfrekuensi sama pada

                        kumparan sekunder. Tetapi, tegangan yang timbul berbeda,

                        sesuai dengan jumlah lilitan pada tiap kumparan. Berdasar-


                        kan Hukum Faraday, bahwa tegangan atau ggl terinduksi
                        pada kumparan sekunder adalah:
                                ΔΦ
                        V   = N    B
                         s     s  t Δ

                        Dengan N  menyatakan banyaknya lilitan pada kumparan
                                 s         ΔΦ

                        sekunder, sedangkan   B   adalah laju perubahan fluks
                                             t Δ
                        magnetik. Tegangan masukan pada kumparan primer juga


                        memenuhi hubungan persamaan dengan laju perubahan


                        fluks magnetik, yaitu:
                                ΔΦ
                        V   = N    B
                         p     p   t Δ
                        Dengan menganggap tidak ada kerugian daya di dalam
                        inti, maka dari kedua persamaan tersebut akan diperoleh:  !       "&  #    $
                        V s   N  s                                                      9
 +           9  ( )
                        V p  =   N p  .............................................................  (6.19)
                        Persamaan (6.19) adalah persamaan umum transformator,
                        yang menunjukkan bahwa tegangan sekunder berhubungan
                        dengan tegangan primer.
                            Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa daya
                        keluaran tidak bisa lebih besar dari daya masukan. Daya
                        masukan pada dasarnya sama dengan daya keluaran. Daya
                        P = V.I, sehingga diperoleh:
                        V .I  = V .I .............................................................  (6.20)
                         p p    s s
                        atau

                        I s  =   N p  .............................................................. (6.21)
                        I     N
                         p      s
                        Jadi, pada transformator berlaku hubungan:
                        N  s  =   V s   =   I s  ..................................................... (6.22)
                        N     V     I
                          p    p     p
                            Transformator ideal (efisiensi  η  = 100%)  adalah
                        transformator yang dapat memindahkan energi listrik dari
                        kumparan primer ke kumparan sekunder dengan tidak ada
                        energi yang hilang. Namun, pada kenyataannya, terdapat
                        hubungan magnetik yang tidak lengkap antarkumparan, dan
                        terjadi kerugian pemanasan di dalam kumparan itu sendiri,






                                                                           %   & 	  
    '
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157