Page 6 - tmp
P. 6
2. Data Mutasi Persediaan Barang Dagang
setiap mutasi barang dagang baik dari transaksi pembelian maupun penjualan harus
dicatat dalam kartu stok/ kartu persediaan sesuai golongannya.
Misal :
Bagian gudang menerima barang dari bagian pembelian berupa :
1. Televisi LG 24 inchi 20 @ rp 3.500.000,00
2. Televisi Sharp 21 inchi 10 @ 3. 750.000,00
3. Mesin cuci Panasonic 8kg 15 @ 6.200.000,00
Maka berdasarkan barang yg diterima tersebut barang 1 dan 2 dimasukkan ke dalam
golongan Televisi dengan nomor kode 001, Televisi LG 24 inchi dengan nomor 001-B
dan Televisi Sharp 21 inchi dengan nomor 001-A, sedangkan mesin cuci Panasonic 8kg
dimasukkan ke dalam golongan 002 dengan nomor kode 002-C
C. Sistem Pencatatan Barang Dagang
1. Sistem Pencatatan Inventarisasi Fisik / Periodik (Phisical Inventory System)
a) pencatatan mutasi barang dagang hanya dilakukan pada saat terjadi pembelian
atau penerimaan barang
b) untuk mengetahui jumlah penjualan adalah :
persediaan awal + pembelian – persediaan akhir
c) nilai persediaan akhir dapat diketahui dengan melakukan perhitungan secara fisik
sisa barang pada akhir periode
d) biasanya digunakan pada perusahaan dagang yang jenis barangnya beragam dan
harga relatif murah
e) prosedur pencatatan dalam jurnal :
- pembelian kredit : pembelian (D) utang dagang (K)
- retur pembelian : utang dagang (D) retur pembelian (K)
- penjualan kredit : piutang dagang (D) penjualan (K)
- retur penjualan : retur penjualan (D) piutang dagang (K)
2. Sistem Pencatatan Perpetual / Permanen ( Balance Permanen)
a) setiap terjadi pembelian maupun penjualan barang dagang dicatat baik dalam
jurnal maupun dalam kartu persediaan
b) biasa digunakan pada perusahaan dagang yang memiliki jenis barang yang sedikit
dengan harga relatif mahal
c) prosedur pencatatan dalam jurnal :
- pembelian kredit : persediaan barang dagang (D)
utang dagang (K)