Page 121 - EBOOK_Peribahasa Jawa Sebagai Cerminan Watak Sifat dan Perilaku Manusia Jawa
P. 121
BAB VI
KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dengan seksama dan pemilihan secara
cermat terhadap peribahasa Jawa yang ada, ada beberapa hal yang perlu
disebutkan dalam kesimpulan ini.
Pertama, peribahasa Jawa merupakan telangkai komunikasi. Dalam
komunikasi antarmanusia sering terjadi gejala eufimisme atau pemakaian
kata-kata atau kalimat yang tepat untuk mengungkapkan maksud pem-
bicara.
Kedua, peribahasa itu mempunyai dua bentuk dalam proses peman-
faatanya. Peribahasa yang bersifat positif digunakan untuk nasihat, te-
ladan, harapan, dan keinginan untuk dapat dilaksanakan oleh lawan bica-
ranya. Peribahasa negatif dimaksudkan untuk peringatan, pencegahan,
larangan, dan nasihat untuk tidak melakukan ha! yang dimaksud dalam
peribahasa tersebut.
Ketiga, peribahasa Jawa berkaitan erat dengan proses kehidupan
manusia Jawa. Dalam peribahasa terkandung pengertian watak manusia
Jawa. Peribahasa digunakan untuk mengungkapkan konsep-konsep pikir
dan batin manusia yang terjadi secara genetis.
Keempat, jenis peribahasa yang berkaitan erat dengan sifat manusia
Jawa memperlihatkan contoh yang banyak sekali. Teladan sifat manusia
J awa dapat diperhatikan dari peribahasa yang positif, sedangkan pence-
gahannya dapat diperhatikan dari peribahasa yang negatif.
Kelima, peribahasa Jawa paling banyak dimanfaatkan untuk menun-
jukkan perilaku manusia Jawa itu sendiri. Dengan demikian, pemilahan
yang paling tampak dari pengamatan sepintas pada lawan bicara adalah
perilaku tersebut. Perilaku manusia secara moral, hubungan sosial, dan
hubungan secara ekonomi mempunyai pemilahan peribahasa tersendiri.
Keadaan inilah yang menunjukkan bahwa peribahasa tidak dapat dipisah-
kan dari kehidupan rnanusia J awa.
113