Page 159 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 159
lemik. Saat memimpin delegasi RI pada Roem-Royen,
sebenarnya sedang terjadi perdebatan siapa yang
berhak mengadakan perundingan: pemerintah RI di
Yogyakarta atau PDRI pimpinan Sjafruddin Prawi
ranegara di Bukittinggi? Walau Masyumi, partainya,
mendukung pendapat kedua, Roem akhirnya memi
hak pendapat pertama. Roem tidak mau terikat pada
kelompok atau organisasi.
Mr. H. Mohammad Roem lahir di kampung Kle
wongan, Kawedan, Parakan, Temanggung, Jawa
Tengah, 16 Mei 1908. Roem yang bercita-cita menjadi
dokter, hijrah ke Batavia dan masuk Stovia (1930).
Tidak jelas mengapa ia keluar dan kemudian masuk
ke SekolahTinggi Ilmu Hukum (1933). Yang jelas dari
sinilah ia makin concern dengan nasib bangsa.
Roem mulai terjun dalam pergerakan nasional
dengan bergabung ke dalam Jong Islamieten Bond,
Syarekat Islam, dan Masyumi. Pada periode 1958
1960, ia terpilih menjadi ketua partai Masyumi. Roem
juga aktif lembaga eksekutif dengan menjadi menteri
dalam negeri dalam kabinet Sjahrir III dan kabinet
Wilopo. Karir puncaknya adalah menjadi wakil per
dana menteri dalam kabinet Ali Sastroamidjojo II.
Pada 1948 Roem ikut dibuang ke Bangka bersama
Hatta dan Soekarno.
Ironisnya, empat belas tahun kemudian Soe
karno yang ganti memenjarakannya. Sejak 1962, se
lama empat tahun ia tinggal di dalam penjara karena
Masyumi dianggap menentang Soekarno.*****
142