Page 201 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 201

kawan-kawan  dibebaskan  dan  kembali  ke  Yogya­
          karta.  Berkat  Sjafruddin,  pemerintahan  RI  tetap  ek­
          sis  dan  rencana  Konferensi  Meja  Bundar  pun  disu­
          sun.  Dalam  KMB  yang  diselenggarakan  di  Belanda,
          untuk  pertama  kalinya  kedaulatan  Republik  Indo­
          nesia  mendapat  pengakuan  resmi.
              Tugas belum selesai. Carut-marut ekonomi Indo­
          nesia pasca perang,  dan  laju  inflasi  yang  tak terken­
          dati,  jelas  membutuhkan  penanganan  serius.  Pada
          awal  dekade  1950-an,  Sjafruddin  kembali  berperan.
          Dengan segala risiko ia menggulirkan program pemo­
          tongan  (sanering).  Setelah  pemotongan  uang  hingga
          nilainya tinggal separuh, ia mengganti berbagai mata
          uang  yang  beredar  dengan  mata  uang  baru.
              Konsisten  dengan  prinsip-prinsip  yang  diyakini
          olehnya,  ternyata  menempatkan  ia  dalam  posisi  su­
          lit. Ketidakcocokannya terhadap pemerintahan  Bung
          Kamo  yang dinilai  mulai  otoriter,  membuatnya  me­
          nempuh  jalan  alternatif.  Sjafruddin,  yang  merupa­
          kan  tokoh Masyumi, bersama Natsir dan Burhanud­
          din Harahap,  terlibat  dalam  pembentukan  Pemerin­
          tahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), bulan
          Februari  1958,  di  Sumatera.  Bersama  kawan-kawan
          seperjuangan  yang  berasal  dari militer,  mereka  me­
          nyatakan memisahkan did dari Jakarta yang menga­
          naktirikan  daerah.  Sjafruddin  menilai  Bung  Karno
          menyimpang  dari  konstitusi.  Akibatnya,  Sjafruddin
          sempat  "dikarantina"  secara  politik  oleh  Soekarno.
          Baru pad a  tahun  1998,  pemerintah  Indonesia meng­
          hargai  jasa-jasanya dan menganugerahi gelar pahla­
          wan  nasional.*****



          184
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206