Page 204 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 204
hidup yang ditawarkan Belanda,Az-Zahir lalu me
nawarkan informasi tentang Aceh kepada· Snouck
dan Konsul Belanda di Jeddah, J.A. Kruyt. Saat itu
pemerintahan kolonial Hindia Belanda sedang kebi
ngungan mencari cara untuk memadamkan perla
wanan rakyat Aceh. Fenomena ini menarik Snouck
untuk meneliti masyarakat Nusantara, khususnya
suku-suku yang taat dalam menganut Islam.
Pada 1886, Snouck kern bali ke Belanda dan men
jadi pengajar ilmu ketimuran di Universitas Leiden.
Saat menjadi pengajar itulah ia menerima surat dari
Az-Zahir yang secara "cuma-cuma" memberikan in
formasi bagaimana cara menaklukkan perlawanan
rakyat Aceh. Konon proposal kerjasamanya ditolak
pemerintah Belanda. Snouck pun menghubungi men
teri daerah jajahan Belanda dan menawarkan diri
untuk dikirim ke Hindia untuk melakukan penelitian
terhadap Islam. Pada tahun 1889, ia pergi ke Hindia
Belanda.
Tapi Snouck baru pergi ke Aceh pada 1891. Se
lama tujuh bulan ia tinggal di Peukan Aceh, kawasan
Aceh Besar, dan diterima dengan baik oleh masyara
kat setempat. Rakyat Aceh menganggapnya muslim
sejati, sesama saudara. Interaksi dengan masyarakat
Aceh ini kemudian dituangkan dalam sehuah buku
berjudul De Atjehers (Orang-orang Aceh). Buku ini
menjadi acuan dasar dari setiap kebijakan Belanda
untuk menghadapi gejolak di trl'lah jajahamlya.
Tahun 1899, Snouck mendirikan kantor urusan
pribumi atau Kantoor voor Inlandsche Zaken. Sema
cam "litbang" yang memberikan rekomendasi kebi
jakan mengenai Islam di Indonesia. Melalui Snouck
187