Page 205 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 205
mengembangkan upaya-upayanya untuk memaharni
dan kemudian menaklukkan perlawanan pribumi.
Supaya lebih intens, Snouck benar-benar menjalani
kehidupan sehari-hari sebagai muslim. Bahkan, pada
1890, ia sempat mengawini Siti Sadiyah, putri Raden
Haji Muhammad Adrai, seorang ulama terkemuka
di Ciamis, Jawa Barat.
Menurut Snouck, musuh Belanda di Indonesia
" '
bukanlah Islam sebagai agama melainkan Islam seba
< gai ideologi atau doktrin politik. Ia menyarankan Be
landa untuk memberlakukan Islam sebagai II Agama
\. Masjid", Caranya dengan bersikap longgar terhadap
umat Islam dalam menjalankan ibadahnya, salah sa
tunya dengan membantu pengaturan perjalanan haji
dan bertindak keras terhadap mereka yang membe
rontak. Snouck juga merekomendasikan agar Belan
I
da "melepaskan" kaum muslimin dari agamanya
'
melalui pendidikan ala Barat.
Secara konsisten, Snouck menjalankan taktik itu.
Selama 17 tahun menetap di Batavia, Snouck me
nampung anak-anak kaum ningrat di Jawa Barat.
Mereka diberi pendidikan ala Eropa di De Batavian
Grammar School. Bahkan Snouck ikut membantu
para siswanya yang telah lulus untuk mendapatkan
pekerjaan di kantor-kantor pemerintah Belanda, Sa
lah satu anak didik Snouck adalah mahasiswa Indo
nesia peraih gelar doktor pertama di negeri Belanda,
Dr. Husein Djajadiningrat, kelak menjadi tokoh bi
rokrasi penting di bidang agama semasa pendudukan
Jepang.
Tapi ia tidak sepenuhnya berhasil. Semangat na
sionalisme dan patriotisme tumbuh subur pada saat
188