Page 49 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 49
ayahnya, K.H. Abubakar, penghulu Masjid Agung
Yogyakarta. Sebagaimana umumnya anak Kauman
ketika itu, juga kalangan muslim lainnya, Dahlan ha
nya mendapatkan pendidikan formal lewat pesan
tren. Sekolah gubernemen alias sekolah umum "ha
ram" hukumnya.
Pada usia limabelas, tepatnya pada tahun 1883,
Dahlan berangkat ke tanah suci Mekkah guna menu
naikan ibadah haji dan sekaligus menimba ilmu aga
rna seperti kiraat, tafsir, tauhid, fikih, tasauf, dan ilmu
falak. Lima tahun berada di negeri itu, dia rajin mem
pelajari pandangan dan sikap tokoh-tokoh pemba
haru Islam seperti Ibnu Taimiyah, Jamaluddin AI
Afghani, Rasjid Ridla, dan Muhammad Abduh. Bagi
Dahlan, mereka adalah ulama-ulama yang mampu
mempertahankan prinsip keterbukaan pintu ijtihad
yang ada; untuk kemudian memilih pendapat yang
kebenarannya lebih mendekati petunjuk Alqur' an
dan sunah.
Pada 1902, tmtuk kedua kalinya Dahlan berang
kat ke Mekkah. P da kesempatan ini ia bertemu to
koh yang dikaguminya, yaitu Rasjid Ridla. Pada per
temuan itu mereka banyak mendiskusikan berbagai
masalah pembaharuan Islam di dunia. Dahlan sema
kin yakin bahwa pengajaran Islam di tanah airnya
sudah jauh kE�tinggalan zaman dan harus diganti de
ngan cara yang lebih modern.
Keinginan mengajarkan pendidikan agama Is
lam yang modern mulai dirintis pada 1911 di Yogya
karta. Ia mendirikan sekolah agama bernama "Mu_
hammadiyah". Selain ilmu agama, para siswa juga
diberikan ilmu umum, macam ilmu berhitung dan
32