Page 14 - MRK APRIL 2019
P. 14
Dia tidak patah semangat karena Akhirnya, dia berhasil menemukan
keluarga bergantung padanya. Si- resep cendol yang cocok di Peka-
fat manjanya perlahan menghilang longan. Setelah itu, dia mengajak
dengan sendirinya. Perlahan-lah- kerja sama untuk membuat cendol
an sifat buruk dalam dirinya diu- di pabrik Randol di Bekasi.Kapasi-
bahnya menjadi hal baik. Seperti tas produksi cendol di pabrik itu
keras kepala untuk mencapai ke- sebanyak 10 ribu cup per hari. Dia
suksesan, ataupun memberontak pun berinovasi agar menghasilkan
ketika usahanya gagal. Setelah itu cendol yang unik dan beda. Cendol
dia lanjut menjadi reseller produk versi Danu diproduksi lebih kenyal
milik teman-temannya, seperti ak- agar bisa dikunyah. Beberapa ba-
sesori dan pakaian. han turut diubah agar semakin
lezat. Seperti santan diganti susu
Tahun 2014 dia tertarik membuka karena lebih sehat dan lebih gurih.
bisnis kuliner. Mimpinya, mem-
populerkan makanan atau minu- Agar memikat konsumen, dia
man khas Indonesia. Dia membaca mengaku punya resep jitu, yakni
sebuah artikel di internet, cendol membuat nama minuman yang
itu masuk daftar 50 minuman ter- nyeleneh, seperti Alpundol (al-
lezat di dunia. Lalu dia punya ide pukat cendol), Si Andol (isi astor
meramu cendol yang lebih inovat- cendol), Kejendol (keju en cendol),
if, misalnya cendol dengan campu- Si Bondol (isi bulat oreo cendol),
ran susu. dan Sundel Bolong (tiramisu pake
cendol boleh dong). Jumlah menu
Dia memilih untuk mewaral- sekitar 14-15 minuman, termasuk
abakan Randol dengan menawar- varian milkshake, cendol hangat,
kan sistem bisnis yang menarik. dan seri durian. Harga per gelas
Dari 800 gerai hanya sebanyak 10 bisa berbeda-beda tergantung
gerai yang dia miliki. Dia mengaku area wilayah, semua berkisar Rp8
membuat model franchise karena ribu-20 ribu. Segmen yang disa-
ingin membantu orang lain bisa sarnya adalah anak-anak muda.
turut jadi pengusaha. Gerai Randol
di antaranya terdapat di Mal Aeon, Dia menjelaskan, struktur organ-
Summarecon Bekasi, Artha Gading isasi diberi nama seperti jabatan
dan Golden Truly Gunung Sahari, di kerajaan. Misalnya, Danu se-
Jakarta. Sebelum Randol berjaya, bagai pemegang waralaba disebut
dia juga pernah gagal sebagai pen- “baginda” lalu jabatan “panglima”
gusaha pakaian, sepatu dan ak- disematkan untuk mitranya. Untuk
sesoris. Dia menyadari penyebab biaya waralabanya sebesar Rp10
kegagalan itu karena hanya mengi- juta. Biaya itu sudah termasuk
kuti tren pasar. alat-alat, franchisee hanya menye-
diakan tempat dan prajurit yang
akan diberi pelatihan lewat video
atau tatap muka. Para mitra Ran-
dol umumnya mencapai titik im-
pas setelah 2-3 bulan atau dengan
asumsi penjualan 60 cup/hari.
Supaya konsumen tidak bosan, dia
dan timnya merilis 1-2 sajian baru
per enam bulan. Tidak lupa dia
juga sudah mematenkan merek
Randol dan rajin menggelar ane-
ka kampanye pemasaran bersama
para mitra.
14