Page 17 - MRK APRIL 2019
P. 17
Lantai pertama didedikasikan sebagai ruang publik yang Arsitek Sigit Kusumawijaya juga mengembangkan Urban
dirancang untuk seolah-olah dapat bernapas melalui ven- Farming For Food Security, di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
tilasi besar pada pola lubang di beberapa bagian rumah. Rumah ini dirancang dengan konsep arsitektur ramah
lingkungan dengan penggunaan material hasil daur ulang.
Rumah ini dibangun dari prinsip ramah lingkungan. Karena Konsep urban farming atau pertanian perkotaan di hunian
itu dirinya amat mengawasi pencahayaan alami yang ma- ini tidak hanya menawarkan keasrian dari sudut estetika,
suk ke dalam rumah dan di Indonesia cahaya matahari ini pengondisian suhu mikro, namun juga nilai tambah dengan
anugerah yang paling indah yang ada. pemanfaatan tanaman-tanaman yang bisa dipanen dan
dikonsumsi oleh pemilik dan pengguna bangunan.
Rumah yang dibangun pada 2014 ini berpusat pada satu
titik berupa lubang kosong besar yang memiliki atap kaca Hunian ini juga dirancang untuk memiliki ruang sosial un-
di atasnya. Di bawah atap kaca tersebut ada kolam renang tuk warga sekitar dengan memanfaatkan sebagian kecil la-
yang bertujuan untuk menurunkan suhu ruangan secara han untuk digunakan area semi publik seperti ampiteater,
alami. panggung pertunjukan, perpustakaan umum, dan area
berkebun bersama. Untuk mengoptimalkan ruang, area
Lantai dua dijadikan sebagai kamar tidur pribadi, ruang ker- berkebun tidak hanya terletak di lantai dasar saja tapi juga
ja dan ruang tamu. Sementara itu lantai tiga berisikan ta- di seluruh area rooftop semua masa bangunan dan juga be-
man atap sebagai tambahan ruang terbuka dan juga ruang berapa spot yang disusun secara vertikal.
untuk aktivitas outdoor keluarga.
Untuk jangka panjangnya, konsep rumah urban farming ini
Untuk aliran udara, pihaknya hanya menggunakan bata-ba- bertujuan untuk mengenalkan gaya hidup sehat dengan
ta yang dibentuk dengan rongga atau Hollow Brick yang menanam tanaman pangan seperti sayuran, obat-obatan,
berfungsi sebagai cross ventilation dan mampu menguran- dan buah selain tanaman hias. Ini untuk mewujudkan ke-
gi energi buatan seperti AC dan kipas angin. mandirian dan ketahanan pangan yang dimulai dari skala
kecil yaitu keluarga.
Bahan-bahan alami dan ramah lingkungan seperti batu
bata, gain reinforced cement (GRC) dan logam daur ulang
digunakannya untuk mendapatkan desain baru kontempo-
rer “Breathing House.”
17