Page 125 - RKAS 2122 oj
P. 125
Optimalisasi pemanfaatan sarana-prasarana dan dilakukan program perawatan sarana-
prasarara secara berkesinambungan.
Aspek pembiayaan secara umum telah memenuhi standar Pengelolaan
Pendidikan (Permendiknas No. 19 tahun 2007). Biaya diperoleh dari berbagai sumber:
Orang tua siswa (Komite sekolah), Dinas Pendidikan, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
Pusat, Dana Usaha dari masyarakat, Wirausaha, dll. Memiliki RAPBS/ RKA-S yang
disusun bersama Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Administrasi
Sekolah (TAS). Pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel.
Beberapa sumber pembiayaan belum optimal. Mekanisme penggunaan keuangan
sekolah kurang efisien. Pengelolaan keuangan atau dana kurang efektif (banyak yang
tidak sesuai dengan RAPBS/RKA-S). Kesenjangan yang muncul; Adanya kesenjangan
dalam pengelolaan sumber pembiayaan yang kurang optimal. mekanisme penggunaan
keuangan sekolah yang kurang efisien. Pengelolaan keuangan kurang efektif (ada yang
tidak sesuai dengan RAPBS/RKA-S). Rencana tindak lanjut; Mengoptimalkan sumber
pembiayaan yang ada khususnya wirausaha yang ada di sekolah dengan cara pembinaan
dan pengembangan. Optimalisasi sistem informasi keuangan yang efisien dengan
adanya MOU dengan pihak Perbankan (Bank Jabar), Sistem PAS.
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
Dalam lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 yang diperbaharui dengan
Permendikbud No 64 tahun 2013 dinyatakan bahwa salah satu prinsip pengembangan
KTSP adalah “berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhandan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya”. Serta “ beragam dan terpadu” Berkaitan dengan hal tersebut,
Sebelum menyusun KTSP setiap sekolah terlebih dahulu melakukan analisis kondisi
lingkungan satuan pendidikan yang meliputi; komite sekolah, dewan pendidikan, dinas
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan
sosial budaya.
SMA Negeri 1 Pangalengan berusaha melakukan analisis kondisi satuan pendidikan
mencakup kondisi ideal, kondisi riil, kesenjangan dan Rencana tindak lanjut. Gambaran
secara umum dapat dideskripsikan sebagai berikut;
Komite sekolah; Komite sekolah berperan sebagai: Pemberi pertimbangan. Pendukung
finansial dan pemikiran. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas. Mediator antara
17