Page 24 - FLIBOOK DIGITAL UNTUK KELAS IX
P. 24
Landasan operasional tersebut mempunyai tiga tujuan utama yaitu
memperoleh pengakuan internasional atas kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, mempertahankan kemerdekaan dari segala usaha yang
dilakukan Belanda untuk kembali berkuasa di penyelesaian sengketa
Indonesia-Belanda dengan bantuan negara ketiga dan Perserikatan Bangsa-
Bangsa. Bentuk politik luar negeri Indonesia disampaikan oleh Moh. Hatta
melalui sidang BPKNIP pada bulan September 1948. Moh. Hatta
menyampaikan pidatonya yang berjudul “Mendayung Antara Dua Karang”.
Pidato kenegaraan tersebut menunjukkan bahwa prinsip-prinsip dasar yang
dijadikan pedoman bangsa Indonesia dalam melaksanakan politik luar
negeri bebas aktif.
II. Politik Luar Negeri Masa Demokrasi Liberal
Periode tahun 1950-1959 sering disebut sebagai pasca revolusi. Istilah
tersebut muncul seiring berakhirnya konflik Indonesia dengan Belanda dan
diakuinya keberadaan Indonesia oleh negara-negara asing. Sejak saat itu
pula, sikap politik luar negeri Indonesia mulai diarahkan pada penentangan
terhadap segala bentuk penjajahan di dunia. Pada periode ini pula Indonesia
melalui politik luar negerinya memprakarsai peristiwa-peristiwa
monumental seperti Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok. Pada
Demokrasi Liberal, politik luar negeri Indonesia berkaitan erat dengan
kabinet-kabinet yang berkuasa. Setiap kabinet yang berkuasa pada masa
Demokrasi Liberal membawa politik luar negeri Indonesia dengan cara
yang berbeda-beda. Perbedaan cara tersebut juga sering menimbulkan
pertentangan Indonesia dengan cara yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat
terlihat pada proses jatuhnya Kabinet Sukiman yang dianggap melanggar
batas politik luar negeri Indonesia.
III. Politik Luar Negeri Masa Demokrasi Terpimpin
Pada masa demokrasi Terpimpin politik luar negeri bebas aktif tidak
lagi dijalankan secara tepat asas. Dalam Manipol-Usdek ditegaskan bahwa
politik luar negeri Indonesia bertujuan untuk melenyapkan imperialisme dan
mencapai dasar-dasar bagi perdamaian dunia yang kekal dan abadi. Tujuan
itu harus diacapai dengan cara radikal dan revolusioner tanpa kompromi.
19 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Semester 1/Kelas XI