Page 25 - FLIBOOK DIGITAL UNTUK KELAS IX
P. 25
Hal ini dalam perkembangannya, Presiden Soekarno memperkanalkan
doktrin politik baru yang membagi dunia menjadi dua blok, yaitu New
Emerging Forces (Nefo) dan Old Established Forces (Oldefo). Nefo terdiri
atas negara-negara berkembang dan sosialis yang dianggap progresif,
termasuk juga negara-negara yang baru merdeka/sedang memperjuangkan
kemerdekaannya. Adapun negara kolonialis, imperialis dan penghambat
kemajuan bangsa-bangsa yang sedang berkembang dikelompokkan sebagai
Oldefo. Antara kedua kelompok tersebut terdapat perbedaan kepentingan
kelompok. Selain dikenal dengan politik luar negeri yang bebas-aktif
karakteristik politik luar negeri pada masa Orde Lama di bawah
kepimpinan Soekarno bercorak konfrontatif dan lebih kepada corak high
profile.
IV. Politik Luar Negeri Masa Orde Baru
Politik luar negeri Indonesia pada masa Orde Baru tetap mengusung
kepada politik luar negeri bebas-aktif. Hanya saja, politik bebas-aktif tidak
lagi dimaknai dengan politik keberpihakan terhadap suatu kekuatan dunia
melainkan berpartisipasi aktif terhadap dinamika politik internasional yang
berkontribusi besar terhadap kepentingan nasional Indonesia. Pada masa
kepemimpinan Soeharto, Politik Luar Negeri Indonesia lebih difokuskan
kepada pembangunan ekonomi dalam negeri dan kerjasama-kerjasama
dengan negara-negara barat. Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto
lebih memfokuskan kepada pencarian sumber bantuan, oleh sebab itu
politik luar negeri Indonesia dapat dikatakan sebagai low politics, suatu
politik luar negeri yang berorientasi pada pembangunan dan kesejahteraan.
rakyat.
Gambar 8. Kebijakan politik luar negeri pada masa orde baru
Sumber: https://pengayaan.com/kebijakan-politik-luar-negeri-pada-masa-orde-baru/
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Semester 1/Kelas XI 20