Page 236 - Kelas 9 IPS BS press
P. 236

misalnya,  sebelum  RIS  terbentuk,  Belanda  menganggap  bahwa  Belanda
              berdaulat atas wilayah Indonesia, sementara Indonesia menganggap bahwa
              Indonesia yang berdaulat sebelum RIS terbentuk.
                 Belanda  tetap  kukuh  terhadap  penafsiran  tersebut.  Kekukuhan  Belanda
              ini  diperlihatkan  dengan  melakukan  penyerangan  secara  tiba-tiba  terhadap
              daerah-daerah  yang  menjadi  wilayah  RI  sesuai  hasil  Perjanjian  Linggajati,
              pada 21 Juli 1947. Peristiwa ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I.
                 Pada Agresi Militer ini, Belanda berhasil menguasai Jawa Barat, sebagian
              Jawa  Tengah  sebelah  Utara,  sebagian  Jawa  Timur,  Madura,  dan  sebagian
              Sumatra Timur. Untuk menghadapi Belanda, pasukan TNI melancarkan taktik
              gerilya. Dengan taktik gerilya, ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi.
              Gerakan  pasukan  Belanda  hanya  berada  di  kota-kota  besar  dan  jalan-jalan
              raya, sedangkan di luar kota kekuasaan berada di tangan pasukan TNI.


              2). Perundingan  Renville


























                      Sumber: Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1981
                      Gambar 4.10. Kapal USS Renville, tempat diadakannya Perundingan Renville.
                 Agresi Militer Belanda I mendapat reaksi keras dari dunia internasional,
              khususnya dalam forum PBB. Dalam rangka usaha penyelesaian damai, maka
              Dewan  Keamanan  PBB  membentuk  Komisi  Tiga  Negara  (KTN).  Negara-
              negara anggota KTN yaitu Australia (pilihan Indonesia) diwakili oleh Richard
              Kirby,  Belgia  (pilihan  Belanda)  diwakili  oleh  Paul  van  Zeeland, Amerika
              Serikat (pilihan Indonesia dan Belanda) diwakili oleh Frank Porter Graham.
              KTN kemudian mengusulkan sebuah perundingan yang diselenggarakan di




             224    Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241