Page 269 - Kelas 9 IPS BS press
P. 269

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
                 Gambar 4.16. Para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G 30 S/PKI.
                 Dari kiri ke kanan, Letjen Ahmad Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S.
                 Parman, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen DI Panjaitan, Lettu Pierre Tendean, Brigradir
                 Polisi Karel Satsuit Tubun, Kolonel Katamso, Letkol Sugiyono.
                    Pada  tanggal  1  Oktober  1965  pemimpin  Gerakan  30  September  Letnan
                 Kolonel Untung mengumumkan melalui RRI Jakarta tentang gerakan yang
                 telah dilakukannya. Dalam pengumuman tersebut disebutkan bahwa Gerakan
                 30 September merupakan gerakan internal Angkatan Darat untuk menertibkan
                 anggota Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintah
                 Presiden Soekarno. Selain itu, diumumkan juga tentang pembentukan Dewan
                 Revolusi,  pendemisioneran  Kabinet  Dwikora,  dan  pemberlakuan  pangkat
                 letnan kolonel sebagai pangkat tertinggi dalam TNI. Pengumuman ini segera
                 menyebar pada 1 Oktober 1965 dan menimbulkan kebingungan di masyarakat.
                    Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando
                 Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) memutuskan segera mengambil alih
                 pimpinan  TNI  Angkatan  Darat  karena  Jenderal  Ahmad  Yani  selaku  Men/
                 Pangad saat itu belum diketahui keberadaannya. Setelah berhasil menghimpun
                 pasukan  yang  masih  setia  kepada  Pancasila,  operasi  penumpasan  Gerakan
                 30 September pun segera dilakukan.
                    Operasi penumpasan G 30 S/PKI dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto
                 bersama  Resimen  Para  Komando Angkatan  Darat  (RPKAD)  dan  Batalyon
                 328/Para Divisi Siliwangi. Pada malam hari tanggal 1 Oktober 1965, RPKAD
                 yang dipimpin oleh Kolonel Sarwo Edhi Wibowo berhasil menguasai kembali
                 RRI  Jakarta  dan  kantor  telekomunikasi.  Selanjutnya,  Mayjen  Soeharto






                                                                   Ilmu Pengetahuan Sosial  257
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274