Page 80 - E-BOOK LATIHAN AKM LITERASI INFORMASI DAN FIKSI
P. 80

SOAL MENJODOHKAN


               Pertanyaan 1

                         Jemi Ngadiono, Anak Petani yang Mendirikan Komunitas 1000 Guru





















                                        Jemi Ngadiono, Pendiri Komunitas 1000 Guru

               Sumber: http://web.archive.org/ web/20211101055035/https:// pelitanusantara.co.id/wp-content/
               uploads/2019/02/WhatsApp-Image- 2019-02-16-at-11.49.16.jpeg, diunduh 28 Oktober 2021

                       Ketidakberuntungan pernah dialami Jemi Ngadiono, pendiri  Komunitas 1000 Guru.
               Akibat  kondisi  perekonomian  orang  tuanya  sebagai  petani  yang  pas-pasan,  Jemi  terpaksa
               bekerja serabutan agar dapat melanjutkan pendidikan. la menyisihkan penghasilannya agar
               mampu membiayai sekolahnya Jemi dapat menyelesaikan kuliah pada 2008.

                       Jemi  mendirikan  Komunitas  1000  Guru  ketika  masih  kuliah  Waktu  itu  ia  sudah
               bekerja di salah satu media elektronik Tugasnya merekam gambar dari aneka peristiwa di
               daerah pedalaman Jemi melihat kondisi sekolah di daerah pedalaman memprihatinkan dan
               muridnya  tidak  mengenakan  sepatu.  Hal  itu  membangkitkan  tekadnya  untuk  berkontribusi
               nyata  pada  dunia  pendidikan  Selanjutnya,  Jemi  membuat akun  twitter  @_1000  guru  pada
               Agustus 2012 la kerap mengunggah kegiatan dan foto-fotonya di akun twitter tentang kondisi
               para  murid  di  daerah  terpencil  yang  dikunjunginya.  Jemi  tidak  menyangka  aktivitasnya
               mendapat respons cukup baik Dalam waktu satu tahun, jumlah follower nya mencapai 30
               ribu. Sebagian besar pengikut akunnya ingin terlibat dalam kegiatan Jemi.

                       Melihat respons luar biasa dari masyarakat, ia kemudian mencetuskan pembentukan
               Komunitas  1000  Guru  yang  dideklarasikan  pada  November  2013.  Aktivitas  komunitas
               tersebut  mengajak  peserta  menjelajahi  (open  trip)  wilayah  terpencil  yang  dilaksanakan
               selama tiga hari (Jumat-Minggu). Jemi memulai kegiatannya pada 2013 dengan menyusuri
               daerah  pedalaman  di  Rangkasbitung,  Banten.  Pada  awalnya  hanya  ada  sembilan  peserta
               (sukarelawan).  Selanjutnya,  jumlahnya  meningkat  lantaran  tingginya  minat  masyarakat.
               Agenda kegiatan komunitas ini mengunjungi berbagai objek wisata ala backpacker dengan
               menyelipkan  kegiatan  sosial.  Kegiatan  sosial  yang  dimaksud  antara  lain  peserta  diajak
               mengajar para murid sekolah, memberikan bantuan untuk memperbaiki bangunan sekolah,
               dan memberikan alat tulis.







                                                                                                                80
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85