Page 82 - E-BOOK LATIHAN AKM LITERASI INFORMASI DAN FIKSI
P. 82

Pertanyaan 2

                                 Yanti Lidiati, Pemrakarsa Kelompok Wanita Mandiri















               Pada  awalnya,  Yanti  Lidiati  adalah  seorang  kepala  human  resource  development  (HRD)
               perusahaan  farmasi  di  Jakarta.  Yanti  kembali  ke  kampungnya,  yaitu  Desa  Lampegan,
               Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung untuk merawat ibunya yang sakit pada 2011. Yanti
               memperhatikan kegiatan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya. Melihat kondisi tersebut, Yanti
               memiliki  gagasan  untuk  mewujudkan  pemberdayaan  perempuan  sehingga  ibu-ibu  di
               lingkungan tempat tinggalnya lebih produktif. Yanti mengajak ibu-ibu di lingkungan tempat
               tinggalnya  untuk  belajar  menjahit.  Akan  tetapi,  sebagian  besar  ibu  menolak  ajakan  Yanti
               karena tidak yakin produk yang dihasilkan dapat terjual dan memberikan keuntungan.

               Pada  2016  Yanti  membentuk  kelompok  Wanita  Mandiri  dengan  anggota  berjumlah  tujuh
               orang. Anggota kelompok Wanita Mandiri dibimbing untuk membuat blazer berbahan sarung
               yang  diberi  merek  It's  Blazer  Ibun.  Yanti  merancang  model  blazer  yang  akan  diproduksi,
               sedangkan anggota kelompok Wanita Mandiri bertugas menjahit blazer sesuai model yang
               telah ditentukan. Blazer hasil kelompok Wanita Mandiri ternyata diminati banyak konsumen.
               Kesejahteraan  anggota  kelompok  Wanita  Mandiri  pun  perlahan  mengalami  peningkatan.
               Keberhasilan tersebut tersebar dari mulut ke mulut sehingga menarik banyak anggota baru.
               Hingga  saat  ini  kelompok  Wanita  Mandiri  telah  memiliki  anggota  50  orang.  Yanti
               menetapkan beberapa persyaratan untuk bergabung dalam kelompok Wanita Mandiri. Salah
               satu syarat tersebut adalah bagi perempuan lulusan SD harus menempuh kejar paket B dan C.

               Aktivitas  kelompok  Wanita  Mandiri  menarik  perhatian  beberapa  perusahaan  besar.
               Perusahaan- perusahaan tersebut memberikan berbagai bantuan, seperti mesin jahit sehingga
               produktivitas  kelompok  Wanita  Mandiri  meningkat.  Kelompok  Wanita  Mandiri  juga  aktif
               mengikuti pameran nasional dan internasional. Pemasaran produk kelompok Wanita Mandiri
               dilakukan  secara  offline  dan  online  mengikuti  perkembangan  zaman.  Saat  ini,  kelompok
               Wanita Mandiri memperluas usahanya di bidang kuliner dengan memproduksi aneka keripik
               dan kue bolen.

               Sumber:https://web.archive.org/web/20210612084408/https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-
               5602188/kelompok-wanita-mandiri-dampingi-irt- jadi-lebih-produktif, diakses 27 Oktober 2021














                                                                                                                82
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87