Page 11 - Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
P. 11
Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
d. Radionuklida merupakan unsur-unsur yang memiliki inti tidak stabil yang meluruh secara
spontan sehingga mengemisikan radiasi pengion.
e. Polutan organik merujuk pada senyawa-senyawa yang tersusun dari karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O), serta beberapa unsur lain.
V. Dampak Ekologis dari Pencemaran.
Keberadaan berbagai polutan di lingkungan kita mungkin memiliki efek membahayakan
kesehatan manusia dan ekosistem. Ilmu alam yang digunakan untuk meneliti dampak pencemaran
lingkungan (Perk, 2013):
1. Toksikologi, yaitu ilmu yang mempelajari karakteristik dan mekanisme efek negatif dari
substansi kimia terhadap makhluk hidup, khususnya manusia;
2. Ekotoksikologi, yaitu ilmu yang mempelajari karakteristik dan mekanisme efek toksik
dari suatu bahan kimia terhadap makhluk hidup, terutama pada populasi dan komunitas
dalam suatu ekosistem tertentu;
3. Radioekologi, yaitu ilmu yang mempelajari perpindahan radionuklida melalui ekosistem
alam dan agrikultur serta mempelajari efek dari radioaktivitas lingkungan pada tanaman,
hewan, dan manusia.
Toksisitas menunjukan kapasitas suatu substansi kimia untuk menyebabkan bahaya pada
makhluk hidup. Median lethal dose/median lethal concentration (LD50/LC50) menggambarkan
tingkat pajanan yang mampu membunuh sebanyak 50% populasi. Namun, ukuran ini sudah mulai
ditinggalkan karena titik akhir dari penentuan toksisitas berpindah ke efek selain kematian. Efek
selain kematian: perubahan pertumbuhan, pola reproduksi (jumlah keturunan), proses biokimia
atau fisiologis seperti sintesis enzim. Untuk menghitung dampak ekologis, dibutuhkan juga
bioavailability. Bioavailability merupakan angka dan besaran substansi kimia yang dapat diserap
ke dalam jaringan tubuh organisme sehingga terdapat pengaruh fisiologis. Angka ini merupakan
faktor penting dalam menentukan seberapa besar atau seberapa jauh suatu kontaminan lingkungan
akan masuk ke dalam rantai makanan. Kontaminan dapat masuk ke tubuh melalui air minum,
inhalasi, dan kontak kulit (Perk, 2013).
Seberapa tinggi akumulasi polutan dalam jaringan tubuh organisme dinyatakan dengan
bioakumulasi. Di dalam jaringan tubuh, konsentrasi polutan dapat dikurangi melalui berbagi
11