Page 9 - Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
P. 9
Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
Sebagai konsekuensi keilmuan, beberapa jurnal internasional terlahir. Jurnal-jurnal ini
fokus pada bidang pencemaran lingkungan:
• Environmental Pollution oleh Elsevier,
• Water, Air and Soil Pollution oleh Kluwer dan sekarang Springer;
• The Journal of Environmental Quality oleh the American Society of
Agronomy, Crop Science Society of America, dan Soil Science Society of
America.
Banyak negara di dunia mendirikan lembaga atau departemen dalam pemerintahan
sebagai wadah para pembuat keputusan. Tugas dari Lembaga atau departemen ini adalah
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pembuat keputusan sehingga dapat
memformulasikan kebijakan-kebijakan efektif guna melindungi dan meningkatkan kualitas
lingkungan. Pelindungan dan peningkatan kualitas lingkungan dapat dicapai dengan
mencegah, mengendalikan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Pada tahun 1972,
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menggagas pembentukan United Nations Environmental
Programme (UNEP) yang berpusat di Nairobi, Kenya. Uni Eropa membentuk European
Environmental Agency di København, Denmark pada tahun 1991. Sejak 1970an dan 1980an,
berbagai tindakan pengendalian dan pengurangan pencemaran lingkungan mulai diintegrasikan
ke peraturan nasional dan supranasional. Meskipun telah banyak langkah yang diambil untuk
menangani masalah pencemaran lingkungan di negara-negara barat, berbagai perubahan
penting diperlukan untuk memitigasi konsekuensi negatif dari peningkatan tekanan pada
ekosistem. Tekanan pada sumber daya lahan terus meningkat hingga kini meskipun ada
komitmen dunia internasional (Perk, 2013).
III. Definisi Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah satu dari berbagai factor yang dapat mempengaruhi
kualitas lingkungan. Menurut Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Mahluk
hidpu, zat atau energi yang dimasukkan kedalam lingkungan hidup tersebut biasanya
merupakan sisa suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Sisa hasil usaha dana/ atau kegiatan
9