Page 119 - Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
P. 119

Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik


               dikehendaki,  maka  dinyatakan  sebagai  kebisingan  (Kemenakertrans  RI,  2011).  Menurut
               (Suma’mur, 2009) kebisingan adalah bunyi atau suara yang keberadaannya tidak dikehendaki

               (noise  is  unwanted  sound).  Dalam  rangka  perlindungan  kesehatan  tenaga  kerja  kebisingan
               diartikan sebagai semua suara atau bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat

               proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
               pendengaran terdapat dua karakteristik utama yang menentukan kualitas suatu bunyi atau suara,

               yaitu frekuensi dan intensitas. Telinga manusia mampu mendengar frekuensi bunyi atau suara

               antara 16-20.000 Hz. Intensitas atau arus energi persatuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu
               satuan logatismis yang disebut desibel (dB) dengan membandingkannya dengan kekuatan standar

               0,0002 dine (dyne) cm2 yaitu kekuatan bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar
               telinga normal (Murphy and King, 2014)


                       Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup, Kebisingan adalah bunyi yang tidak

               diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
               gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Kebisingan dibagi menjadi empat zona

               wilayah yaitu (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1987):

                    1.  Zona A adalah zona untuk tempat pendidikan, rumah sakit, tempat perawatan kesehatan

                       atau sosial. Intensitas tingkat kebisingannya berkisar 35-45 dB.

                    2.  Zona  B  adalah  untuk  perumahan,  tempat  pendidikan,  dan  rekreasi.  Membatasi  angka
                       kebisingan antara 45-55 dB.

                    3.  Zona C antara lain perkantoran, pertokoan, perdagangan, pasar. Dengan kebisingan sekitar
                       50-60 dB.

                    4.  Zona D untuk lingkungan industri, pabrik, stasiun kereta api dan terminal bus. Tingkat
                       kebisingan berkisar 60-70 dB.


                      Zona Kebisingan menurut  IATA (International Air Transportation Association) adalah

               sebagai berikut:


                   •  Zona A: intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus dihindari

                   •  Zona B: intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu memakai pelindung telinga
                       (earmuff dan earplug)

                   •  Zona C: 115-135 dB → perlu memakai earmuff
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124