Page 32 - Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
P. 32

Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik


                      empat faktor di atas, masih banyak faktor lainnya yang menyebabkan kelangkaan air di
                      dunia. Terlepas dari ketersediaan air bersih (fresh water) yang memang hanya sedikit,

                      tindakan manusia juga menjadi faktor utama. Manusia kurang bertanggung jawab dan tidak
                      mengindahkan  lingkungannya.  Mereka  tidak  berpikir  bahwa  apa  yang  mereka  lakukan

                      sekarang dapat berdampak buruk bagi generasi berikutnya. Namun, tanpa perlu melihat
                      dampak jangka panjang, saat ini pun ada banyak negara yang mulai mengalami krisis air

                      bersih. Bahkan ketegangan dan konflik pun sudah mulai terjadi karena persediaan air bersih

                      di wilayah mereka yang semakin terbatas.
                        Akses untuk meningkatkan pasokan air dan sanitasi merupakan masalah yang menjadi

                    perhatian nasional di daerah perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Saat ini, dalam konteks isu
                    global,  akses  terhadap  air  di  Indonesia  masih  rendah.  Berdasarkan  data,  50  persen  dari

                    penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap air bersih. Untuk mengatasi masalah ini
                    pemerintah Indonesia telah melakukan investasi yang cukup besar, namun, sistem pasokan air

                    belum dikelola dengan baik dan sering rusak. Dampak dari kondisi tersebut adalah masyarakat

                    mendapatkan  akses  air  yang  tidak  layak,  terganggunya  waktu  sekolah  anak-anak  dan
                    perempuan yang bekerja untuk kegiatan mengambil air, dan higienitas rendah (Kanaf et al.,

                    2011).

                        Menurut Pereira et al. (2009), fenomena kelangkaan air dikategorikan menjadi dua yaitu
                    permanen dan sementara yang dihasilkan karena faktor lingkungan, aktivitas manusia, atau

                    perpaduan dari dua faktor tersebut (Pereira et al., 2009) menjelaskan bahwa, wilayah arid
                    merupakan  kondisi  permanen  yang  dihasilkan  oleh  alam,  di  mana  kondisi  iklim  yang

                    menyebabkan ketersediaan sumber daya air sangat minim. Sedangkan faktor yang dihasilkan
                    dari  aktivitas  manusia  dalam  bentuk  penggundulan  hutan,  eksplorasi  tambang,  perusakan

                    tanah, ekploitasi sumber daya air besar-besaran, berdampak pada kerusakan ekosistem dan

                    menurunnya daya dukung lingkungan dalam bentuk erosi dan intrusi air laut. Permasalahan
                    ini yang kemudian memicu konflik kepentingan antara industri, rumah tangga dan irigasi

                    pertanian.  Menurut  Davis  dan  Cornwell  (1998),  keberlanjutan  sumber  daya  air  di  dunia
                    termasuk Indonesia saat ini sedang menghadapi 3 (tiga) tantangan berat, yaitu kebutuhan yang

                    terus meningkat, distribusi air tawar yang tidak merata, dan pencemaran air yang semakin
                    meningkat.





                                                                                                           32
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37