Page 33 - Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
P. 33

Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik


                                                                                 3
                        Indonesia  memiliki  cadangan  air  sebesar  3.221  miliar  m /tahun,  atau  negara  dengan
                                                                                                            3
                    cadangan air terbesar kelima di dunia. Dari potensi cadangan air sebesar 3.221 miliar m /
                                                             3
                    tahun  tersebut,  sebanyak  691,3  miliar  m /tahunnya  dapat  dimanfaatkan.  Sebanyak  175,1
                             3
                    miliar  m /tahun  sudah  dimanfaatkan  untuk  memenuhi  keperluan  domestik,  perkotaan,
                                                                    3
                    industri, dan juga irigasi, 80,5% atau 141 miliar m /tahunnya digunakan untuk kebutuhan air
                                       3
                    irigasi, 6,4 miliar m /tahun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan air perkotaan, serta
                                  3
                    27,7  miliar  m /tahun  dimanfaatkan  untuk  kebutuhan  industri.  Total  potensi  air  terbesar
                                                                       3
                    terdapat di Pulau Kalimantan sebesar 1.008 miliar m /tahun dengan jumlah ketersediaan air
                                                   3
                    per  kapita  sebanyak  98.800  m /kapita/tahun.  Sedangkan  potensi  air  terendah  terdapat  di
                                                                                                      3
                    Provinsi  Nusa  Tenggara  Barat  dan  Nusa  Tenggara  Timur  sebesar  60  miliar  m /tahun,
                                                                                    3
                    ketersedian air per kapita di provinsi ini hanya sebesar 5.500 m /kapita/tahun (Direktorat
                    Jenderal Sumber Daya Air, 2011).
                        Salah satu faktor penyebab kelangkaan air adalah pertumbuhan penduduk dan urbanisasi

                    yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang diproyeksikan dari 55,96% pada tahun

                    2010 menjadi 65,05% di tahun 2025 (Schensul, 2013). Dengan semakin meningkatnya jumlah
                    penduduk  maka  akan  memberikan  tekanan  dan  beban  ekologis  terhadap  suatu  wilayah,

                    eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya air dan terhadap tanah melalui penyediaan

                    hasil pertanian bagi kebutuhan makanan. Terkait dengan hal tersebut, hasil penelitian tentang
                    water footprint of Indonesian provinces (Bulsink et al., 2010), menyatakan bahwa kepadatan

                    penduduk  tertinggi  ada  di  Pulau  Jawa  dan  Bali,  sehingga  secara  mandiri  tidak  mampu
                    memenuhi kebutuhan pangan karena lahan pertanian dan sumber daya air yang tersedia tidak

                    mencukupi.
                        Strategi yang dilakukan oleh pemeritah dalam mengatasi permasalahan kelangkaan air

                    dilakukan  melalui  berbagai  cara,  yaitu  penggunaan  teknologi,  kebijakan,  pembangunan

                    infrastruktur, dan lainnya. Upaya ini dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan air untuk
                    keperluan industri, domestik, dan rumah tangga. Langkah di atas didasari oleh penelusuran

                    beberapa hasil penelitian terdahulu terkait dengan coping strategy with water scarcity yang
                    telah dilakukan di beberapa wilayah. Seperti di Australia, untuk mengatasi kekeringan ekstrim

                    selama hampir 12 tahun terakhir di barat Victoria Australia dan memberikan pelayanan air
                    kepada  70.000  orang,  Pemerintah  Australia  menerapkan  tiga  program  yaitu;  kebijakan





                                                                                                           33
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38