Page 23 - Modul 01 Kinematika
P. 23

Setiap alat ukur memiliki keterbatasan (akurasi) dalam mengukur suatu besaran fisika. Analog
                   dengan  ini  setiap  manusia  pasti  memiliki  keterbatasan-keterbatasan.  Jika  kita  menyadari

                   keterbatasan-keterbatasan ini kita akan bisa menempatkan diri dan menempatkan orang lain sesuai
                   dengan kapasitas masing-masing.


                   1.4 Besaran Vektor
                   1.4.1    Pengertian vektor dan skalar

                          Dalam ilmu fisika, selain mengenal penggolongan besaran fisis berdasarkan unit

                   satuan yang terbagi menjadi 2 yakni besaran pokok dan besaran turunan, terdapat pula

                   penggolongan besaran fisis ke dalam kelompok besaran vektor dan skalar. Sebuah besaran
                   fisis disebut skalar jika hanya direpresentasikan dengan sebuah angka atau nilai. Sebagai

                   contoh skalar adalah besaran panjang. Jika kita menyatakan bahwa sebuah benda memiliki
                   panjang  10  meter,  maka  angka  10  merupakan  nilai  dari  besaran  panjang  sedangkan

                   meter (m) adalah satuannya. Selain besaran panjang, besaran-besaran fisis lainnya yang
                   tergolong  ke dalam besaran skalar adalah seperti  temperatur, massa, berat, muatan listrik,

                   massa jenis, energi, usaha, tekanan, dan masih banyak yang lain. Sebaliknya sebuah besaran
                   dikatakan  sebagai vektor jika besaran  tersebut tidak hanya dicirikan oleh nilainya saja

                   tetapi juga harus diberikan arah ke mana besaran fisis tersebut menunjuk. Sebagai contoh

                   misalnya, jika kita menyatakan bahwa “sebuah motor bergerak dengan kelajuan 10 m/s”
                   maka disini kelajuan merupakan besaran skalar karena hanya dinyatakan dengan nilai.

                   Namun jika seseorang menyatakan bahwa “sebuah motor bergerak dengan kecepatan 10
                   m/s ke arah barat” maka dalam hal ini kecepatan merupakan suatu besaran vektor karena

                   memiliki  nilai  (10  m/s)  dan arah  (ke  barat).  Dalam  kehidupan  sehari-hari,  banyak
                   peristiwa yang melibatkan besaran vektor. Misalnya ketika kita menyebrangi suatu sungai

                   yang lebar dengan laju air yang deras.  Untuk dapat menyebrangi sungai tersebut tepat






                   secara tegak lurus, maka pada awal kita mulai  menyebrang, perahu tidak boleh diarahkan


                   langsung tegak lurus terhadap sungai melainkan diarahkan pada sudut tertentu. Hal ini
                   bertujuan  agar  kombinasi  dari  vektor  kecepatan  perahu dengan  vektor  kecepatan  air
                   menghasilkan vektor kecepatan baru yang arahnya tegak lurus sungai. Selain kecepatan,
                   beberapa  besaran  vektor  lain  adalah  gaya,  perpindahan,  kecepatan,  percepatan,


                                                                                                        19
      Modul 1 KINEMATIKA
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28