Page 42 - @BIP
P. 42
Page 23
yang digunakan oleh masyarakat yakni bahasa konjo yang
dialeknya serupa dengan bahasa Makassar tetapi memiliki
sedikit perbedaan. Akan tetapi beberapa diantara
masyarakatnya memahami bahasa Indonesia terkhusus pada
generasi muda yang telah mengenyam bangku pendidikan,
sementara untuk usia orangtua tidak memahami bahasa
Indonesia. Sehingga bagi pengunjung atau wisatawan yang
ingin ke wilayah suku Ammatoa Kajang harus membawa guide
(penerjemah bahasa).
E. Wilayah
Wilayah suku Ammatoa Kajang terbagi menjadi 3 bagian
dan memiliki fungsi dan aturan masing-masing yang telah
ditetapkan oleh pemimpin suku disejak awal keberadaannya.
Ketiga wilayah tersebut tetap mampu menjalankan fungsinya
masing-masing yang telah diyakini dan ditaati oleh seluruh
masyarakat. Wilayah pertama adalah Borong Luara (hutan
rakyat) yang merupakan wilayah yang dapat dikelola oleh
masyarakat. Walaupun wilayah ini lebih banyak dikuasi oleh
rakyat, tetapi tetap memiliki aturan adat yang melarang
melakukan praktek atau tindakan yang semena-mena dalam
mengelola dan memanfaatkan wilayah ini. Salah satu contoh,
rakyat dilarang mengeksploitasi wilayah ini yang diluar dari
batas kebutuhan sehari-hari.
Gambar 6. Wilayah Borong Luara (hutan rakyat)