Page 41 - @BIP
P. 41
Page 22
Bunting sipabasa (kawin atau pesta saling menyumbang) dan
Mateng siroko buleng (mati saling mengkafani)”.
Gambar 5. Hidup kamase-mase terlihat dengan bangunan
yang sederhana dengan model, ukuran dan arah yang sama
Prinsip Tallasa Kamase-Mase terdapat dalam Pasang yang
berbunyi “anre kalumannyang kalumpeang (kekayaan itu tidak
kekal), Nurie’a kamase-kamaseaji (yang ada hanya
kesederhanaan), Angnganre na rie’ (makan secukupnya), Care-
care na rie’ (berpakaian secukupnya), Pammali juku na rie’ (beli
ikan secukupnya), Koko na rie’ (berkebun seceukupnya), dan
Balla situju-tuju (memiliki rumah seadanya/pas-pasan)".
Sehingga pada satu sisi, mereka percaya pada animisme yang
ditandai dengan kepercayaan terhadap kekuatan tunggal yang
disebut Tu Rie’ A’ra’na. Di sisi lain, mereka juga percaya pada
hal-hal yang bersifat dinamisme yang ditandai dengan adanya
penyembahan dan pengabdian pada roh-roh dan benda-
benda seperti pohon, burung, dan lain sebagainya.
D. Bahasa
Suku Ammatoa Kajang menjauhkan diri dari segala sesuatu
yang bersifat modern berasal pada Pasang. Bahasa sehari-hari