Page 9 - Ebook Fisika berbasis Umekbubu
P. 9
KALOR DAN SUHU
A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan panas atau dalam ilmu fisika
disebut kalor. Kalor merupakan suatu gejala alam yang tidak kelihatan secara kasat mata,
namun hanya bisa dirasakan melalui indera manusia seperti kulit. Kalor tidak berwujud tetapi
memiliki energi untuk mengubah bentuk suatu benda. Kulit manusia sangat sensitif terhadap
panas dan dingin. Terlalu panas kulit akan terbakar dan sebaliknya terlalu dingin akan
membekukan darah dalam daging.
Cobalah perhatikan pada saat musim panas, umumnya kita memakai pakaian yang tipis agar
tubuh tidak kepanasan. Namun, hal berbeda dengan musim dingin kebanyakan memakai
pakaian tebal seperti jaket dan selimut tebal. Hal yang sama terjadi jika dalam suatu ruang
tertutup dipenuhi siswa yang berdesak-desakan karena kepanasan di musim panas, tetapi pada
musim dingin posisi duduk berdesakan justru menguntungkan karena yang diinginkan adalah
kehangatan tubuh.
Dua besaran fisika kalor dan suhu saling memberi sebab akibat satu dengan yang lainnya.
Ketika ada kalor pasti ada suhu ataupun sebaliknya suhu disebabkan oleh adanya kalor yang
merambat. Contoh: memanaskan air dalam panci dengan menggunakan api. Api adalah
pancaran gelombang panas yang berfungsi sebagai kalor. Ketika kalor diberikan pada panci
berisi air, tak lama kemudian muncul gelembung kecil di dasar panci. Gelembung tersebut
semakin lama semakin bertambah banyak dan akhirnya meluap luap di dalam panci. Suhu air
yang semula dingin pada akhirnya menjadi panas. Peristiwa ini menggambarkan bahwa kalor
dan suhu tidak bisa dipisahkan. Kalor dapat menyebabkan kenaikan suhu pada air. Bagaimana
proses kalor dapat menaikan suhu air? Dengan cara apa kalor dapat berpindah? Berapa besar
suhu air untuk keadaan dingin dan panas? Dapatkah kita mengukur suhu benda?
Salah satu kebudayaan orang timor yang
masih bertahan hingga kini adalah Dunia Fakta
konsep membangun rumah tradisional.
Rumah bulat atau dalam bahasa suku
dawan timor disebut umekbubu.
Umekbubu terdiri dari dua suku kata
“ume” dan “kbubu”, (ume = rumah,
kbubu = bulat = lingkaran). Bentuk atap
yang melingkar membentuk setengah
lingkaran dengan bagian atapnya
menjulang tinggi menyerupai setengah
tempurung kelapa kering. Umekbubu
banyak ditemukan di daerah pedesaan
pulau timor, Nusa Tenggara Timur.
Gambar 1. Umekbubu orang timor
4