Page 12 - Ebook Fisika berbasis Umekbubu
P. 12
berbanding lurus dengan jumlah kalor (Q) yang diterima. Kenaikan suhu juga
dipengaruhi oleh jumlah massa (m) dan jenis medium. Sebagai contoh kalor yang
diberikan kepada 1 kg air dan 1 kg minyak goreng, maka yang lebih cepat panas adalah
minyak goreng. Hal ini menunjukan bahwa air memiliki kalor jenis air lebih besar
daripada kalor jenis minyak goreng. Zat yang memiliki kalor jenis besar akan
mengalami perubahan suhu yang lama, sedangkan kalor jenis zat yang kecil akan lebih
cepat terjadi perubahan suhu.
Teori
0
0
Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menambah suhu setiap 1 C atau 1 K sebesar
1 kilogram massa zat disebut kalor jenis. Kalor jenis disimbolkan huruf (c). Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut:
= ................................................(1)
.∆ Rumus
Keterangan:
-1
-1 0
-1
c = kalor jenis, (kal.g C atau Jkg -1 0 C )
Q = kalor, (kalori atau Joule)
m = massa benda, (gram atau kilogram)
0
∆T = perubahan suhu awal dan akhir ( C)
Semakin tinggi kalor jenis suatu zat, maka kalor yang dibutuhkan juga semakin besar,
dan berbanding terbalik dengan jumlah zat dan perubahan suhu. Secara umum besaran
nilai kalor jenis zat dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini !
Tabel 1. Kalor Jenis Zat
No. Jenis zat Kalor Jenis No. Jenis zat Kalor Jenis
(J/kg.K) (J/kg.K)
1 Raksa 140 9 Aluminium 910
2 Timah Hitam 130 10 Udara 1.000
3 Karet 170 11 Kayu 1.700
4 Perak 230 12 Es 2.100
5 Kuningan 380 13 Parafin 2.200
6 Tembaga 390 14 Gliserin 2.400
7 Besi 470 15 Alkohol 2.500
8 Kaca 670 16 Tubuh manusia 3.470
17 Air 4.200
Sumber: physics for scientist and Engineers with modern physics 2000
Zat yang mempunyai kalor jenis tinggi memiliki kemampuan untuk menyerap kalor
lebih banyak. Misalkan pada Tabel 1. Air memiliki kalor jenis paling tinggi, artinya air
memiliki kemampuan menyerap kalor paling tinggi, jika dengan kalor 4.180 Joule, kita
0
hanya menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 K, tetapi dengan jumlah kalor yang sama untuk
0
menaikan suhu pada besi sebesar 1 kg membutuhkan suhu 9, 29 K.
Sifat air yang dapat menyerap energi panas yang banyak ini, sering dimanfaatkan untuk
cairan pendingin, seperti pada sistem radiator mobil. Sifat air yang lambat menjadi
7