Page 19 - 7. AKIDAH_AKHLAK_VII_MTS_2019
P. 19

Adapun yang dimaksud aqidah adalah janji atau keyakinan kepada Allah Swt. Menurut

               istilah, aqidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang
               mempercayainya.  Secara  umum aqidah dapat  digunakan  oleh  ajaran  Islam ataupun  aqidah

               diluar Islam, sehingga ada istilah akidah Islam, akidah Nasrani, akidah Yahudi,dan akidah-
               akidah  yang  lainnya.  Dengan  begitu  kita  juga  bisa  simpulkan  ada akidah  yang  benar atau

               lurus dan ada akidah yang sesat atau salah. Maka,  Akidah Islam (al-akidah al-Islamiyah)

               bisa  diartikan  sebagai  pokok-pokok  kepercayaan  yang  harus  diyakini  kebenarannya  oleh
               setiap orang yang beragama Islam (muslim).


                     Ketika  seseorang  berakidah  Islam,  maka  pondasi  awal  untuk    membangun  akidah/
               keyakinannya adalah keyakinan terhadap Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, Maha

               Esa,  Pencipta  dan  Pengatur  alam  semesta,  dan  Dzat  Ghaib  yang  merupakan  sumber  dari
               segala  hal,  termasuk  juga  kewajiban
                                                            ”Pondasi awal dari akidah Islam adalah
               menjalankan  aturan-aturanNya  dalam     keyakinan terhadap Allah Swt.  sebagai Tuhan

               segala  aspek  kehidupan  baik  yang      yang wajib kita kenal melalui sifat-sifatNya”
               berhubungan  dengan  ibadah  ataupun

               muamalah  yang  erat  hubungannya  dengan  interaksi  dengan  sesama  makhluk.  Oleh
                                   UJI PUBLIK
               karenanya,  misi  pertama  yang  diemban  oleh  tiap  rasul  untuk  disampaikan  kepada  umat
               manusia adalah konsep ketuhanan ini. Sebagaimana firman Allah Swt.dalam QS.  An-Nahl:

               36 sebagai berikut:

                                                     َۚ

                                                          َّ
                        َّ
                                                                                  ا
                                                                                         ُ  لُ
                 َِه يَلَعَ   تقَحَ   نَّمَ َ  مُه نِموَُ ه اللَّىَدَهَ   نَّمَ م َ ُه نِمَفََت   وُغ اط لاَا وُبِن َ َت جاوََ ه اللَّاوُدُب عاَنَاَلً   وُس َّ رٍَةَّماَ ِ كَيِفَانثعَبَ دَقَلو َ
                                                                                                 َ
                                                                              ِ
                                                                   َ
                                   َ

                                                                                                   َ
                                                                                                   ُ ٰ
                                                                             ُ
                                                            ُ
                                                   َ  َ َن يب ِ    َ ِذَكُم َ لاَةَبِقاَعََناَكَف يَكَا   و ُ رظ ناَفَ ِ ض   رَ   لًاَىِفَا   و ُ ر يِسَفََِۗةَللَّضلا
                                                                     َ
                     ”dan  sungguh,  Kami  telah  mengutus  seorang  rasul  untuk  setiap  umat  (untuk
               menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang
               diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu
               di  bumi  dan  perhatikanlah  bagaimana  kesudahan  orang  yang  mendustakan  (rasul-rasul).”.
               (QS. An-Nahl:36)
               2.  Dasar-Dasar Akidah Islam
                     Dasar hukum aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena itu, aqidah Islam
               bersifat tauqifi artinya tidak dapat ditetapkan kecuali berdasarkan dengan dalil syar’i yaitu
               Al-Qur’an dan As-Sunnah.
                     Selain itu, tidak seorangpun mengetahui tentang Allah. Tentang segala yang wajib bagi-
               Nya  dan  yang  harus  disucikan  dari-Nya  melainkan  Allah  sendiri.  Dan  tidak  seorangpun

               setelah  Allah  yang  mengetahui  tentang  Allah  selain  Rasulullah.  Karena  itu,  pengambilan
               sumber dan dasar aqidah hanya terbatas Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sabda Rasulullah SAW :






                AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS 7                                                9
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24